Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa: Demak dan Sejarahnya

Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa: Demak dan Sejarahnya

Posted on

Pulau Jawa merupakan salah satu wilayah yang memiliki sejarah panjang tentang perkembangan Islam di Indonesia. Salah satu kerajaan yang berperan penting dalam penyebaran Islam di pulau Jawa adalah Demak. Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama yang berdiri di pulau Jawa pada abad ke-15 Masehi. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Fatah, putra dari Raja Majapahit terakhir, Brawijaya V. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah singkat tentang kerajaan Demak dan perannya dalam perkembangan Islam di pulau Jawa.

Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Demak

Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1475 Masehi di daerah pesisir utara Jawa Tengah. Sebelumnya, daerah ini merupakan wilayah kadipaten yang diberikan oleh Raja Majapahit kepada Raden Fatah sebagai hadiah. Raden Fatah adalah putra dari Brawijaya V dengan Putri Champa, seorang keturunan China yang beragama Islam. Raden Fatah belajar Islam dari Sunan Ampel, salah satu dari Walisongo yang terkenal sebagai penyebar Islam di tanah Jawa. Setelah ilmunya cukup, Raden Fatah mendirikan pondok pesantren di Glagahwangi, tempat yang kemudian menjadi pusat kerajaan Demak. Pondok pesantren ini menjadi tempat belajar dan berdakwah bagi para santri dan masyarakat sekitar.

Baca Juga:  Surat Dinas: Komunikasi Formal dalam Bisnis dan Pemerintahan untuk Kepentingan Resmi

Kerajaan Demak mulai memproklamasikan diri sebagai kerajaan Islam setelah Majapahit runtuh akibat serangan dari Kerajaan Keling Kediri yang dipimpin oleh Girindrawardhana. Raden Fatah bersama dengan para Walisongo dan para pengikutnya berhasil mengalahkan Girindrawardhana dan menguasai wilayah Majapahit. Pada tanggal 11 malam 12 Rabiul Awal 1482 Masehi, Raden Fatah diangkat menjadi sultan pertama Kerajaan Demak dengan gelar Sultan Alam Akbar al-Fatah. Dengan demikian, Kerajaan Demak menjadi kerajaan Islam pertama yang berdiri di pulau Jawa.

Masa Kejayaan Kerajaan Demak

Kerajaan Demak mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, raja ketiga dan putra dari Raden Fatah. Sultan Trenggono berhasil mengusir bangsa Portugis yang mencoba menjajah wilayah pesisir Jawa pada tahun 1527 Masehi. Sultan Trenggono juga berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, dan Maluku. Kerajaan Demak menjadi kerajaan Islam terkuat dan terbesar di pulau Jawa pada saat itu.

Sultan Trenggono juga melakukan perjodohan politik dengan menjodohkan putri dan adiknya dengan para penguasa kerajaan lain. Salah satu contohnya adalah pernikahan antara putrinya, Ratu Kalinyamat, dengan Sultan Hadlirin dari Kerajaan Jepara. Perjodohan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara kerajaan-kerajaan Islam di pulau Jawa dan untuk menghadapi ancaman dari luar.

Baca Juga:  Komponen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan yang Perlu Ditinjau Setiap Tahun

Masa Kemunduran dan Runtuhnya Kerajaan Demak

Kerajaan Demak mulai mengalami kemunduran setelah Sultan Trenggono wafat pada tahun 1546 Masehi dalam pertempuran melawan Kerajaan Pajajaran. Penerusnya, Sultan Prawoto, menghadapi pemberontakan dari Arya Penangsang, putra dari Pangeran Sekar Ing, adik tiri Sultan Trenggono. Arya Penangsang merasa berhak menjadi raja karena ia adalah putra sulung dari Pangeran Sekar Ing yang merupakan saudara kandung Raden Fatah. Pertikaian ini berlangsung sengit hingga akhirnya Sultan Prawoto berhasil membunuh Arya Penangsang dengan bantuan Joko Tingkir, Ratu Kalinyamat, dan Sunan Kudus.

Namun, kemenangan ini tidak berlangsung lama. Joko Tingkir, yang merupakan menantu dari Sultan Trenggono dan penguasa Kadipaten Pajang, mengkhianati Sultan Prawoto dan membunuhnya pada tahun 1561 Masehi. Joko Tingkir kemudian memindahkan pusat kekuasaan ke Pajang dan menobatkan dirinya sebagai raja dengan gelar Sultan Adiwijaya. Dengan demikian, Kerajaan Demak berakhir dan digantikan oleh Kerajaan Pajang sebagai kerajaan Islam terbesar di pulau Jawa.

Kesimpulan

Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama yang berdiri di pulau Jawa pada abad ke-15 Masehi. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Fatah, putra dari Raja Majapahit terakhir, Brawijaya V. Kerajaan Demak mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Trenggono yang berhasil mengusir Portugis dan memperluas wilayah kekuasaannya. Kerajaan Demak mengalami kemunduran dan runtuh setelah Sultan Trenggono wafat dan digantikan oleh Sultan Prawoto yang menghadapi pemberontakan dari Arya Penangsang. Kerajaan Demak berakhir setelah Sultan Prawoto dibunuh oleh Joko Tingkir yang kemudian memindahkan pusat kekuasaan ke Pajang.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *