Pada awal abad ke-20, dunia menyaksikan sebuah peristiwa yang mengejutkan dan bersejarah. Sebuah negara Asia, yaitu Jepang, berhasil mengalahkan sebuah negara Eropa, yaitu Rusia, dalam sebuah perang yang berlangsung selama 19 bulan. Perang ini dikenal sebagai Perang Rusia-Jepang (1904-1905).
Perang ini dipicu oleh persaingan antara Jepang dan Rusia untuk menguasai wilayah Manchuria dan Korea yang kaya sumber daya alam. Jepang ingin memperluas pengaruhnya di Asia Timur, sementara Rusia ingin mendapatkan pelabuhan air hangat di Samudra Pasifik.
Jepang berhasil mengalahkan Rusia dalam beberapa pertempuran penting, baik di darat maupun di laut. Salah satu kemenangan terbesar Jepang adalah pengepungan Port Arthur, sebuah pelabuhan strategis yang disewa Rusia dari China. Jepang berhasil merebut Port Arthur setelah menyerangnya selama lima bulan.
Akhirnya, pada 5 September 1905, kedua negara menandatangani Perjanjian Portsmouth yang mengakhiri perang. Dalam perjanjian ini, Rusia menyerahkan Port Arthur dan Semenanjung Liaodong kepada Jepang, mengakui kekuasaan Jepang atas Korea, dan menarik pasukannya dari Manchuria.
Kemenangan Jepang atas Rusia ini memiliki dampak yang sangat besar bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Kemenangan ini meruntuhkan mitos superioritas kulit putih yang selama ini dipercaya oleh banyak orang. Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa bangsa Asia mampu menghadapi dan mengalahkan bangsa Eropa yang memiliki kekuatan militer dan teknologi yang lebih maju.
Kemenangan Jepang atas Rusia ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk berjuang melawan penjajahan dan imperialisme Barat. Kemenangan ini melahirkan kesadaran nasionalisme dan semangat kemerdekaan di berbagai negara yang masih dijajah.
Beberapa contoh gerakan nasionalisme yang dipengaruhi oleh kemenangan Jepang atas Rusia adalah:
- Gerakan Nasional India yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru, dan lain-lain. Gerakan ini menuntut kemerdekaan India dari Inggris dengan cara non-kekerasan dan desobediensi sipil.
- Gerakan Nasional Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Ataturk. Gerakan ini berhasil mengusir pasukan Sekutu yang menduduki Turki setelah Perang Dunia I dan mendirikan Republik Turki yang modern dan sekuler.
- Gerakan Nasional Mesir yang dipimpin oleh Saad Zaghlul. Gerakan ini menentang dominasi Inggris di Mesir dan menuntut kemerdekaan Mesir sebagai negara berdaulat.
- Gerakan Nasional Indonesia yang dipimpin oleh Budi Utomo, Sarekat Islam, dan lain-lain. Gerakan ini menggalang persatuan dan kesadaran bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari Belanda.
Dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat bahwa kemenangan Jepang atas Rusia merupakan salah satu faktor penting yang mengakibatkan kebangkitan nasionalisme Asia-Afrika. Kemenangan ini membuka mata dunia bahwa bangsa Asia bukanlah bangsa yang lemah dan terbelakang, melainkan bangsa yang berpotensi dan berhak untuk merdeka.