Kegiatan Kotak Huruf: Strategi Penguatan Literasi di Tingkat SD

Kegiatan Kotak Huruf: Strategi Penguatan Literasi di Tingkat SD

Posted on
Kegiatan Kotak Huruf: Strategi Penguatan Literasi di Tingkat SD

 

Literasi adalah kemampuan untuk membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan dengan baik. Literasi sangat penting untuk perkembangan anak, karena melalui literasi anak dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang berguna untuk hidup di masyarakat.

Salah satu strategi penguatan literasi di tingkat SD adalah kegiatan kotak huruf. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan huruf-huruf alfabet kepada anak, serta melatih kemampuan membaca, menulis, dan berbicara anak dengan cara yang menyenangkan dan kreatif.

Kegiatan kotak huruf adalah kegiatan yang menggunakan kotak bekas yang diberi huruf-huruf alfabet di setiap sisinya, serta stik es krim yang juga diberi huruf-huruf yang sama dengan yang ada di kotak. Anak diminta untuk mencocokkan stik es krim dengan huruf yang ada di kotak, kemudian menyusun kata-kata dari huruf-huruf tersebut.

Selain itu, anak juga diminta untuk membaca buku cerita yang berkaitan dengan kata-kata yang telah disusun. Anak dapat memilih buku cerita sesuai dengan minat dan tingkat kesulitan mereka. Setelah membaca buku cerita, anak diminta untuk menceritakan kembali isi buku cerita tersebut dengan menggunakan alat perekam suara. Alat perekam suara dapat berupa ponsel, laptop, atau alat lainnya yang dapat merekam suara anak.

Baca Juga:  Bagaimana Pengalaman Anda dengan Strategi Efektif untuk Mendorong Siswa Membentuk Pemahaman Sendiri?

Selanjutnya, anak diminta untuk menulis ulang cerita yang telah mereka baca dan ceritakan dengan menggunakan alat tulis. Alat tulis dapat berupa pensil, penghapus, kertas, atau alat lainnya yang dapat digunakan untuk menulis. Anak dapat menulis cerita dengan gaya bahasa mereka sendiri, asalkan tidak menyimpang dari isi buku cerita.

Terakhir, anak diminta untuk bermain peran dengan menggunakan contoh kain jarik dan boneka. Contoh kain jarik dan boneka dapat digunakan sebagai kostum dan properti untuk menirukan tokoh-tokoh dalam buku cerita. Anak dapat berperan sesuai dengan karakter yang mereka sukai atau ingin tiru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok.

Sebelum memulai kegiatan kotak huruf ini, guru perlu mempersiapkan beberapa alat dan bahan terlebih dahulu. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan guru adalah:

  1. Kotak huruf. Kotak huruf dapat dibuat dari kotak bekas yang dibungkus dengan kalender bekas atau kertas warna-warni. Kemudian, guru menulis huruf-huruf alfabet di setiap sisi kotak dengan spidol atau lem origami yang sudah diberi huruf.
  2. Buku cerita. Buku cerita dapat dipilih sesuai dengan tema atau topik pembelajaran yang sedang dibahas di kelas. Guru dapat menyediakan berbagai macam buku cerita yang menarik dan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan anak.
  3. Alat perekam suara. Alat perekam suara dapat berupa ponsel, laptop, atau alat lainnya yang dapat merekam suara anak saat menceritakan kembali buku cerita. Guru dapat meminjamkan alat perekam suara kepada anak atau meminta anak untuk membawa sendiri dari rumah.
  4. Kamera. Kamera dapat digunakan untuk merekam proses kegiatan kotak huruf dari awal hingga akhir. Kamera dapat berupa ponsel, laptop, atau alat lainnya yang dapat merekam video. Guru dapat meminjamkan kamera kepada anak atau meminta anak untuk membawa sendiri dari rumah.
  5. Alat tulis. Alat tulis dapat berupa pensil, penghapus, kertas, atau alat lainnya yang dapat digunakan untuk menulis ulang cerita yang telah dibaca dan diceritakan oleh anak. Guru dapat menyediakan alat tulis di kelas atau meminta anak untuk membawa sendiri dari rumah.
  6. Contoh kain jarik. Contoh kain jarik dapat digunakan sebagai kostum untuk bermain peran sebagai tokoh-tokoh dalam buku cerita. Guru dapat menyediakan contoh kain jarik di kelas atau meminta anak untuk membawa sendiri dari rumah.
  7. Boneka. Boneka dapat digunakan sebagai properti untuk bermain peran sebagai tokoh-tokoh dalam buku cerita. Guru dapat menyediakan boneka di kelas atau meminta anak untuk membawa sendiri dari rumah.
Pos Terkait: