Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan.
Nasionalisme kewarganegaraan adalah salah satu bentuk nasionalisme yang menekankan pada peran aktif rakyat dalam menentukan kebenaran politik negara. Keanggotaan suatu bangsa dalam nasionalisme kewarganegaraan bersifat sukarela dan tidak terbatas oleh faktor etnis, agama, bahasa atau budaya. Nasionalisme kewarganegaraan memiliki keutamaan yaitu kehendak rakyat dan perwakilan politik.
Nasionalisme kewarganegaraan berbeda dengan nasionalisme etnis, yang mendefinisikan bangsa berdasarkan kesamaan etnis. Nasionalisme etnis cenderung eksklusif dan intoleran terhadap perbedaan. Nasionalisme etnis juga berpotensi menimbulkan konflik antar kelompok atau negara.
Contoh negara yang menganut nasionalisme kewarganegaraan adalah Amerika Serikat, Prancis, dan Indonesia. Negara-negara ini memiliki keberagaman etnis, agama, bahasa dan budaya yang tinggi, tetapi tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesetaraan sebagai warga negara. Nasionalisme kewarganegaraan di Indonesia misalnya, tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.
Nasionalisme kewarganegaraan penting untuk ditanamkan dalam diri setiap warga negara agar memiliki rasa cinta, bangga, hormat dan loyal terhadap tanah air. Nasionalisme kewarganegaraan juga mendorong partisipasi aktif rakyat dalam pembangunan dan demokrasi. Nasionalisme kewarganegaraan juga menumbuhkan sikap toleran, kerjasama, dan solidaritas antar sesama warga negara.
Demikian penjelasan singkat tentang nasionalisme kewarganegaraan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
