Seni tari adalah salah satu bentuk ekspresi budaya yang memiliki nilai estetika dan makna tertentu. Dalam seni tari, ada berbagai unsur yang harus diperhatikan, salah satunya adalah pola lantai. Apa itu pola lantai dan apa saja fungsi pola lantai pada penampilan tari? Simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Pola Lantai
Pola lantai adalah bentuk posisi atau formasi penari di atas panggung atau ruang pertunjukan. Pola lantai juga mengatur cara berpindah tempat, bergerak, melangkah, atau bergeser dari satu titik ke titik lainnya. Pola lantai biasanya disesuaikan dengan jumlah penari, luas panggung, jenis tarian, dan makna tarian.
Pola lantai dalam seni tari lebih dikenal sebagai teknik blocking. Teknik blocking adalah teknik mengatur posisi dan gerakan penari agar terlihat harmonis dan menarik. Teknik blocking juga membantu penari dalam menguasai panggung dan menghindari tabrakan antar penari.
Jenis Pola Lantai
Pola lantai terbagi menjadi dua jenis, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus adalah pola lantai yang membentuk sudut-sudut tajam, seperti segitiga, persegi, persegi panjang, trapesium, dan sebagainya. Garis lengkung adalah pola lantai yang membentuk lengkungan-lengkungan lembut, seperti lingkaran, oval, spiral, dan sebagainya.
Setiap jenis pola lantai memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Garis lurus memberikan kesan kaku, tegas, kuat, dan formal. Garis lengkung memberikan kesan lembut, lentur, dinamis, dan santai. Pemilihan pola lantai harus disesuaikan dengan karakteristik dan makna tarian.
Fungsi Pola Lantai
Pola lantai memiliki beberapa fungsi dalam penampilan tari, antara lain:
- Menata gerakan penari. Pola lantai membantu penari dalam menentukan arah, jarak, tinggi, dan kedalaman gerakan. Pola lantai juga membantu penari dalam menyesuaikan gerakan dengan irama musik dan tempo tarian.
- Membuat penari terlihat kompak. Pola lantai membuat penari dapat bergerak secara serempak dan sinkron. Pola lantai juga membuat penari dapat berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.
- Membuat struktur penari. Pola lantai membuat penari dapat membentuk formasi tertentu yang sesuai dengan jumlah dan peranan mereka. Pola lantai juga membuat penari dapat menonjolkan tokoh atau karakter tertentu yang menjadi pusat perhatian.
- Memberikan daya tarik kepada penonton. Pola lantai membuat penampilan tari menjadi lebih variatif dan menarik untuk dilihat. Pola lantai juga membuat penonton dapat melihat gerakan penari dengan jelas dari berbagai sudut pandang.
Contoh Pola Lantai
Berikut adalah beberapa contoh pola lantai dalam tarian tradisional Indonesia:
- Tari Saman. Tari Saman adalah tarian tradisional dari Aceh yang melibatkan banyak penari pria yang duduk berbaris di atas tikar. Pola lantainya berbentuk garis lurus horizontal yang melambangkan persatuan dan kesatuan.
- Tari Piring. Tari Piring adalah tarian tradisional dari Minangkabau yang menampilkan keahlian para penari dalam memainkan piring di atas tangannya. Pola lantainya berbentuk garis lengkung yang melambangkan dinamika kehidupan masyarakat Minangkabau.
- Tari Merak. Tari Merak adalah tarian tradisional dari Jawa Barat yang menirukan gerak burung merak yang cantik dan anggun. Pola lantainya berbentuk garis lengkung yang melambangkan keindahan alam dan keharmonisan hidup.