Jelaskan Struktur Kepemimpinan di Muhammadiyah Secara Vertikal

Jelaskan Struktur Kepemimpinan di Muhammadiyah Secara Vertikal

Posted on

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1912 oleh Ahmad Dahlan. Organisasi ini memiliki struktur kepemimpinan yang terdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari pengurus pusat hingga pengurus cabang.

Pengurus Pusat Muhammadiyah

Pengurus pusat Muhammadiyah merupakan tingkatan tertinggi dalam struktur kepemimpinan organisasi ini. Pengurus pusat terdiri dari ketua umum, wakil ketua, dan sejumlah pengurus lainnya yang dipilih dalam musyawarah nasional (munas) yang diadakan setiap lima tahun sekali.

Ketua umum Muhammadiyah memiliki tugas dan wewenang untuk memimpin seluruh kegiatan organisasi, membuat kebijakan, dan mengawasi kinerja pengurus Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

Pengurus Wilayah Muhammadiyah

Pengurus wilayah Muhammadiyah merupakan tingkat di bawah pengurus pusat. Pengurus wilayah terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa pengurus lainnya. Mereka dipilih melalui musyawarah wilayah (muswil) yang diadakan setiap tiga tahun sekali.

Pengurus wilayah bertanggung jawab untuk mengoordinasikan kegiatan Muhammadiyah di wilayahnya masing-masing, melakukan pengawasan terhadap kegiatan pengurus cabang, serta membuat laporan kinerja kepada pengurus pusat.

Pengurus Cabang Muhammadiyah

Pengurus cabang Muhammadiyah merupakan tingkat terendah dalam struktur kepemimpinan organisasi ini. Pengurus cabang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa pengurus lainnya. Mereka dipilih melalui musyawarah cabang (muscab) yang diadakan setiap tahun sekali.

Baca Juga:  Dewan Perwakilan Daerah: Fungsi Pengawasan dan Batasannya

Pengurus cabang bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan Muhammadiyah di wilayahnya masing-masing, seperti pengajaran agama, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Mereka juga harus membuat laporan kinerja kepada pengurus wilayah.

Kontribusi Muhammadiyah dalam Pembangunan Bangsa

Dalam sejarahnya, Muhammadiyah telah banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa. Salah satu yang paling terkenal adalah pendirian Universitas Muhammadiyah di Yogyakarta pada tahun 1960. Universitas ini telah melahirkan banyak lulusan yang sukses di berbagai bidang.

Selain itu, Muhammadiyah juga turut berperan dalam bidang kesehatan, seperti pendirian Rumah Sakit Islam di berbagai daerah. Muhammadiyah juga aktif dalam bidang sosial kemasyarakatan, seperti membantu korban bencana alam dan memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu.

Kesimpulan

Dalam struktur kepemimpinan Muhammadiyah, terdapat tiga tingkatan, yaitu pengurus pusat, pengurus wilayah, dan pengurus cabang. Masing-masing tingkat memiliki tugas dan wewenang yang berbeda-beda. Muhammadiyah telah banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *