Jelaskan Perbedaan Makanan Kontinental dan Oriental

Jelaskan Perbedaan Makanan Kontinental dan Oriental

Posted on

Makanan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Makanan tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi dan nutrisi, tetapi juga sebagai bagian dari budaya dan tradisi setiap bangsa. Setiap negara atau wilayah memiliki masakan khas yang berbeda-beda, baik dari segi bahan, cara memasak, maupun cita rasa. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara dua jenis masakan yang populer di dunia, yaitu makanan kontinental dan makanan oriental.

Apa itu Makanan Kontinental?

Makanan kontinental adalah istilah yang digunakan untuk menyebut masakan yang berasal dari benua Eropa dan negara-negara Barat lainnya yang mendapat pengaruh besar dari budaya Eropa. Beberapa contoh negara yang termasuk dalam kategori ini adalah Inggris, Perancis, Amerika, Australia, dan lain-lain. Makanan kontinental memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Makanan kontinental biasanya terdiri dari satu rangkaian hidangan yang meliputi makanan pokok (seperti roti atau kentang), sayuran, dan protein hewani (seperti daging sapi, babi, ayam, atau ikan).
  • Makanan kontinental menggunakan bahan-bahan yang unik dan teknik memasak yang lebih kompleks, seperti menggoreng, merebus, mengukus, memanggang, atau menggulung.
  • Makanan kontinental menggunakan bumbu-bumbu yang sederhana dan ringan, seperti garam, merica, mentega, keju, atau saus. Penekanan diberikan pada rasa asli dari bahan-bahan makanan.
  • Makanan kontinental memiliki variasi yang cukup besar tergantung pada wilayah asalnya. Misalnya, masakan Perancis terkenal dengan saus-sausnya yang lezat dan elegan, masakan Italia terkenal dengan pasta dan pizzanya yang nikmat, masakan Jerman terkenal dengan sosis dan birnya yang khas, dan sebagainya.
Baca Juga:  Gagasan Ide dan Pendapat yang Diambil dari Beberapa Sumber Disebut Kutipan

Apa itu Makanan Oriental?

Makanan oriental adalah istilah yang digunakan untuk menyebut masakan yang berasal dari negara-negara Asia atau Timur. Beberapa contoh negara yang termasuk dalam kategori ini adalah Cina, Jepang, Korea, Indonesia, Thailand, India, dan lain-lain. Makanan oriental memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Makanan oriental biasanya berdiri sendiri sebagai hidangan utama atau lauk pauk yang disajikan bersama makanan pokok (seperti nasi atau mie).
  • Makanan oriental menggunakan bahan-bahan yang segar dan mudah didapat di pasar tradisional, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, daging ayam, ikan, atau udang.
  • Makanan oriental menggunakan bumbu-bumbu yang banyak dan tajam, seperti bawang putih, jahe, kunyit, cabai, kecap asin, saus tiram, minyak wijen, atau angciu. Bumbu-bumbu ini memberikan aroma dan rasa yang kaya dan kuat pada makanan.
  • Makanan oriental memiliki variasi yang sangat besar tergantung pada wilayah asalnya. Misalnya, masakan Cina terkenal dengan dim sum dan bebek pekingnya yang lezat, masakan Jepang terkenal dengan sushi dan sashiminya yang segar, masakan Korea terkenal dengan kimchi dan bibimbapnya yang pedas, masakan Indonesia terkenal dengan rendang dan sateya yang gurih, dan sebagainya.

Kesimpulan

Makanan kontinental dan makanan oriental adalah dua jenis masakan yang berbeda dari segi bahan, cara memasak, bumbu, dan cita rasa. Makanan kontinental cenderung lebih sederhana, ringan, dan elegan, sedangkan makanan oriental cenderung lebih beragam, tajam, dan kaya. Kedua jenis masakan ini memiliki keunikan dan kelezatan tersendiri yang dapat dinikmati oleh semua orang. Selamat mencoba!

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *