Jelaskan Mengapa UKM dan Koperasi Lebih Mampu Bertahan dari Krisis Ekonomi 1997-98 dan 2008

Jelaskan Mengapa UKM dan Koperasi Lebih Mampu Bertahan dari Krisis Ekonomi 1997-98 dan 2008

Posted on

Pada tahun 1997-98 dan 2008, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang cukup parah. Krisis tersebut menimbulkan berbagai dampak negatif bagi perekonomian Indonesia, seperti depresiasi rupiah, meningkatnya inflasi, dan penurunan daya beli masyarakat. Namun, terdapat sektor yang mampu bertahan dari krisis tersebut, yaitu UKM dan koperasi. Berikut adalah penjelasannya:

1. Fleksibilitas dan Kecilnya Skala Usaha

Salah satu kelebihan UKM dan koperasi adalah fleksibilitas dan kecilnya skala usaha. UKM dan koperasi memiliki struktur yang sederhana dan tidak terlalu besar. Hal ini memungkinkan UKM dan koperasi untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang berubah-ubah. Selain itu, fleksibilitas ini juga memungkinkan UKM dan koperasi untuk lebih cepat beradaptasi dan mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi krisis ekonomi.

2. Berorientasi pada Pasar Lokal

UKM dan koperasi berfokus pada pasar lokal. Hal ini membuat UKM dan koperasi lebih terlindungi dari fluktuasi nilai tukar dan bebas dari ketergantungan terhadap pasar global. Sehingga, ketika krisis ekonomi terjadi, UKM dan koperasi masih dapat bertahan dengan menjaga dan memperkuat pasar lokalnya.

Baca Juga:  Contoh Pelaksanaan Norma Kesopanan pada Masyarakat

3. Tidak Terlalu Bergantung pada Utang

UKM dan koperasi memiliki akses terbatas terhadap sumber dana. Oleh karena itu, mereka cenderung tidak terlalu bergantung pada utang. Hal ini membuat UKM dan koperasi lebih terlindungi dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh masalah utang. Selain itu, UKM dan koperasi juga lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka, sehingga mereka memiliki cadangan dana yang cukup untuk menghadapi krisis ekonomi.

4. Dukungan dari Pemerintah

Pemerintah memberikan dukungan kepada UKM dan koperasi pada masa krisis ekonomi. Pemerintah memberikan bantuan keuangan dan pelatihan bagi UKM dan koperasi untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam menghadapi krisis ekonomi. Selain itu, pemerintah juga memberikan kemudahan akses terhadap pasar dan sumber daya yang dibutuhkan oleh UKM dan koperasi.

5. Kepercayaan Konsumen yang Tinggi

UKM dan koperasi memiliki kepercayaan konsumen yang tinggi. Kualitas produk dan layanan yang diberikan oleh UKM dan koperasi telah terbukti dan diakui oleh masyarakat. Hal ini membuat UKM dan koperasi masih dapat bertahan pada masa krisis ekonomi karena konsumen masih membutuhkan produk dan layanan yang mereka tawarkan.

6. Inovasi dan Kreativitas

UKM dan koperasi memiliki inovasi dan kreativitas yang lebih tinggi dalam mengembangkan produk dan layanan mereka. Hal ini membuat mereka lebih mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di pasar. Selain itu, inovasi dan kreativitas juga memungkinkan UKM dan koperasi untuk menciptakan produk dan layanan yang lebih efisien dan efektif dalam mengatasi krisis ekonomi.

Baca Juga:  APA ARTI DARI "NOT TIME FOR LOVE"

7. Kerja Sama yang Erat

UKM dan koperasi memiliki kerja sama yang erat dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah, mitra bisnis, dan masyarakat lokal. Hal ini membuat UKM dan koperasi lebih mampu bertahan pada masa krisis ekonomi karena mereka dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam mengatasi masalah yang dihadapi.

8. Pendekatan yang Berbeda

UKM dan koperasi memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengelola bisnis mereka. UKM dan koperasi lebih fokus pada keberlanjutan dan keuntungan jangka panjang daripada keuntungan jangka pendek. Hal ini membuat UKM dan koperasi lebih mampu bertahan pada masa krisis ekonomi karena mereka lebih fokus pada strategi jangka panjang yang dapat memperkuat bisnis mereka.

9. Keterlibatan Masyarakat

UKM dan koperasi lebih terlibat dengan masyarakat lokal. Hal ini membuat UKM dan koperasi lebih memahami kebutuhan dan keinginan masyarakat lokal. Sehingga, mereka dapat mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat lokal. Hal ini membuat UKM dan koperasi lebih mampu bertahan pada masa krisis ekonomi karena mereka memiliki pasar yang loyal dan terjaga dengan baik.

10. Kesimpulan

UKM dan koperasi lebih mampu bertahan dari krisis ekonomi 1997-98 dan 2008 karena mereka memiliki kelebihan dan keunggulan yang tidak dimiliki oleh sektor lainnya. UKM dan koperasi memiliki fleksibilitas dan kecilnya skala usaha, berorientasi pada pasar lokal, tidak terlalu bergantung pada utang, mendapatkan dukungan dari pemerintah, memiliki kepercayaan konsumen yang tinggi, memiliki inovasi dan kreativitas yang lebih tinggi, memiliki kerja sama yang erat, memiliki pendekatan yang berbeda, dan lebih terlibat dengan masyarakat lokal. Oleh karena itu, UKM dan koperasi merupakan sektor yang penting dan strategis dalam menghadapi krisis ekonomi.

Pos Terkait: