Jelaskan Macam-Macam Perlakuan Akuntansi Atas Hasil Penjualan Bahan Baku Sisa

Jelaskan Macam-Macam Perlakuan Akuntansi Atas Hasil Penjualan Bahan Baku Sisa

Posted on

Bahan baku sisa adalah bahan yang tersisa atau tidak terpakai dalam proses produksi. Bahan baku sisa dapat berupa bahan yang rusak, cacat, atau tidak sesuai dengan spesifikasi. Bahan baku sisa dapat dijual kembali atau dibuang oleh perusahaan.

Perlakuan akuntansi atas hasil penjualan bahan baku sisa tergantung pada nilai dan penyebab timbulnya bahan baku sisa. Berdasarkan nilai, bahan baku sisa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Bahan baku sisa yang tidak laku dijual. Bahan baku sisa jenis ini memiliki nilai yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Biasanya, bahan baku sisa ini harus dibuang dengan biaya tertentu. Biaya pemusnahan ini dapat diperlakukan sebagai penambah biaya bahan baku atau biaya overhead pabrik.
  • Bahan baku sisa yang laku dijual. Bahan baku sisa jenis ini memiliki nilai yang cukup tinggi atau signifikan. Biasanya, bahan baku sisa ini dapat dijual kembali dengan harga tertentu. Hasil penjualan ini dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya bahan baku, pengurang biaya overhead pabrik, atau penghasilan di luar usaha.

Berdasarkan penyebab, bahan baku sisa dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Bahan baku sisa yang disebabkan oleh sulitnya pengerjaan pesanan. Bahan baku sisa jenis ini timbul karena proses produksi yang kompleks atau spesifik. Biasanya, bahan baku sisa ini diperlakukan sebagai tambahan harga pokok produk dalam pesanan yang bersangkutan.
  • Bahan baku sisa yang disebabkan oleh kesalahan atau kurangnya pengawasan produksi. Bahan baku sisa jenis ini timbul karena faktor manusia, seperti kecerobohan, ketidaktelitian, atau ketidakcakapan. Biasanya, bahan baku sisa ini diperlakukan sebagai rugi produk rusak.
  • Bahan baku sisa yang terjadi secara normal dalam proses pengolahan produk. Bahan baku sisa jenis ini timbul karena karakteristik bahan atau produk yang tidak dapat dihindari. Biasanya, bahan baku sisa ini diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik.
Baca Juga:  Bagaimana Cara Memperbaiki Sikap Sehingga Sesuai dengan Sila Ketiga Pancasila

Contoh soal dan jurnal akuntansi sisa bahan baku adalah sebagai berikut:

PT XYZ adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi mebel dari kayu. Pada bulan Januari 2023, perusahaan melakukan penjualan sisa bahan baku kayu sebesar Rp 10.000.000. Sisa bahan baku kayu ini merupakan hasil dari proses pemotongan dan penghalusan kayu yang terjadi secara normal dalam proses produksi. Biaya pembelian kayu pada bulan Januari 2023 adalah Rp 100.000.000.

Jurnal akuntansi untuk mencatat penjualan sisa bahan baku kayu adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debet Kredit
31 Jan 2023 Kas Rp 10.000.000
  Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp 10.000.000
  (Untuk mencatat hasil penjualan sisa bahan baku kayu sebagai pengurang biaya overhead pabrik sesungguhnya)    

Dengan demikian, perlakuan akuntansi atas hasil penjualan bahan baku sisa dapat bervariasi tergantung pada nilai dan penyebab timbulnya bahan baku sisa. Perusahaan harus menentukan kebijakan akuntansi yang konsisten dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk mencatat transaksi ini.

Pos Terkait:
Baca Juga:  Mengapa Penyesuaian Rekening Diperlukan pada Setiap Akhir Periode Akuntansi?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *