Jelaskan Evolusi Alat Pembayaran Pada Saat Ini

Jelaskan Evolusi Alat Pembayaran Pada Saat Ini

Posted on

Alat pembayaran adalah barang-barang yang dapat digunakan sebagai transaksi pembayaran. Alat pembayaran berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang evolusi alat pembayaran dari masa ke masa hingga saat ini.

Alat Pembayaran Berbentuk Barang

Evolusi alat pembayaran dimulai dari alat pembayaran berbentuk barang yang dikenal dengan sistem barter. Sistem barter adalah sistem pertukaran barang secara langsung tanpa menggunakan uang sebagai perantara. Sistem barter sudah digunakan sejak zaman prasejarah hingga zaman kuno oleh berbagai peradaban di dunia.

Beberapa contoh barang yang digunakan sebagai alat pembayaran berbentuk barang adalah garam, teh, tembakau, biji-bijian, hewan ternak, cangkang kerang, potongan kulit rusa, dan lain-lain. Barang-barang ini dipilih karena memiliki nilai guna dan nilai tukar yang tinggi bagi masyarakat pada saat itu.

Namun, sistem barter memiliki beberapa kelemahan, seperti kesulitan menentukan nilai tukar yang adil, kesulitan mencari pasangan tukar yang memiliki kebutuhan yang sama, dan kesulitan menyimpan dan mengangkut barang-barang yang besar dan berat.

Baca Juga:  Lembaga Sosial yang Penting untuk Memelihara dan Mempertahankan Tata Tertib dalam Masyarakat

Alat Pembayaran Berbentuk Logam

Evolusi alat pembayaran berlanjut dengan munculnya alat pembayaran berbentuk logam yang dikenal dengan uang logam atau uang koin. Uang logam mulai digunakan sekitar tahun 700 SM oleh bangsa Lydia di Asia Kecil. Uang logam dibuat dari logam mulia seperti emas, perak, dan tembaga yang dicetak dengan gambar atau simbol tertentu.

Uang logam memiliki beberapa kelebihan dibandingkan alat pembayaran berbentuk barang, seperti mudah dibawa dan disimpan, memiliki nilai tukar yang tetap dan stabil, dan mudah dibagi menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil. Uang logam juga dapat menunjukkan identitas dan kedaulatan suatu negara atau kerajaan yang mengeluarkannya.

Namun, uang logam juga memiliki beberapa kekurangan, seperti mudah rusak atau berkarat, mudah dicuri atau hilang, dan mudah dipalsukan atau dicurangi dengan mengurangi kadar logam mulianya.

Alat Pembayaran Berbasis Uang Kertas

Evolusi alat pembayaran berikutnya adalah alat pembayaran berbasis uang kertas yang dikenal dengan uang kertas atau uang giral. Uang kertas mulai digunakan sekitar tahun 1000 M oleh bangsa Tiongkok. Uang kertas dibuat dari kertas atau kain yang dicetak dengan gambar atau tulisan tertentu.

Uang kertas memiliki beberapa kelebihan dibandingkan alat pembayaran berbentuk logam, seperti lebih ringan dan tipis, lebih mudah dibawa dan disimpan, lebih mudah dibuat dan diedarkan, dan lebih mudah disesuaikan dengan nilai tukar yang berubah-ubah. Uang kertas juga dapat menambah jumlah uang beredar tanpa harus menambah jumlah logam mulia.

Baca Juga:  Berapa Jam Penerbangan dari Korea ke Indonesia? Ini Faktanya!

Namun, uang kertas juga memiliki beberapa kelemahan, seperti mudah robek atau rusak, mudah terbakar atau basah, mudah dipalsukan atau dicetak secara sembarangan, dan mudah menyebabkan inflasi atau penurunan nilai uang.

Alat Pembayaran Berbasis Elektronik

Evolusi alat pembayaran terakhir adalah alat pembayaran berbasis elektronik yang dikenal dengan uang elektronik atau e-money. Uang elektronik mulai digunakan sekitar tahun 1990-an seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Uang elektronik adalah uang yang disimpan dalam bentuk data elektronik yang dapat ditransfer melalui media elektronik seperti kartu, internet, atau telepon seluler.

Uang elektronik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan alat pembayaran berbasis uang kertas, seperti lebih aman dan efisien, lebih mudah diakses dan digunakan, lebih fleksibel dan inovatif, dan lebih transparan dan terintegrasi. Uang elektronik juga dapat mendukung perkembangan ekonomi digital dan inklusi keuangan.

Namun, uang elektronik juga memiliki beberapa kelemahan, seperti membutuhkan infrastruktur dan perangkat yang memadai, rentan terhadap gangguan atau kegagalan sistem, rentan terhadap kejahatan siber atau penipuan, dan membutuhkan regulasi dan pengawasan yang ketat.

Kesimpulan

Evolusi alat pembayaran menunjukkan bahwa alat pembayaran terus berubah seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan manusia. Alat pembayaran berkembang dari alat pembayaran berbentuk barang, alat pembayaran berbentuk logam, alat pembayaran berbasis uang kertas, hingga alat pembayaran berbasis elektronik. Setiap alat pembayaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Alat pembayaran yang ideal adalah alat pembayaran yang dapat memenuhi fungsi-fungsi uang sebagai medium of exchange, unit of account, dan store of value.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *