Jelaskan Apa Perbedaan dan Manfaat yang Diterima dari Saham dan Obligasi

Jelaskan Apa Perbedaan dan Manfaat yang Diterima dari Saham dan Obligasi

Posted on

Saham dan obligasi adalah dua jenis instrumen investasi yang sering digunakan oleh para investor untuk mendapatkan keuntungan. Namun, apakah Anda tahu apa perbedaan dan manfaat yang diterima dari saham dan obligasi? Artikel ini akan menjelaskan secara singkat dan jelas tentang hal tersebut.

Perbedaan Saham dan Obligasi

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau lembaga terhadap sebagian modal atau aset perusahaan. Dengan memiliki saham, Anda berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan yang disebut dividen, serta hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan kepada masyarakat sebagai pemberi pinjaman. Dengan memiliki obligasi, Anda berhak mendapatkan pembayaran bunga secara berkala yang disebut kupon, serta pengembalian pokok utang pada saat jatuh tempo.

Perbedaan saham dan obligasi dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

  • Batas masa berlaku. Saham tidak memiliki batas waktu berlaku, sehingga Anda dapat memegangnya selama Anda mau. Obligasi memiliki jangka waktu tertentu, biasanya antara 1-30 tahun, setelah itu obligasi akan jatuh tempo dan harus dibayar kembali oleh penerbitnya.
  • Keuntungan yang diperoleh. Keuntungan dari saham berasal dari capital gain dan dividen. Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual saham. Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Keuntungan dari obligasi berasal dari kupon dan capital gain. Kupon adalah pembayaran bunga yang diberikan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual obligasi.
  • Ada dan tidaknya pajak. Keuntungan dari saham dikenakan pajak penghasilan sebesar 10% untuk dividen dan 0,1% untuk capital gain. Keuntungan dari obligasi tidak dikenakan pajak penghasilan, karena kupon dianggap sebagai biaya bagi penerbit obligasi.
  • Punya hak berbeda. Pemegang saham memiliki hak atas kekayaan dan keputusan perusahaan, sedangkan pemegang obligasi hanya memiliki hak atas pembayaran utang. Pemegang saham juga memiliki risiko lebih besar jika perusahaan mengalami kerugian atau bangkrut, karena mereka akan kehilangan modal yang telah diinvestasikan. Pemegang obligasi memiliki risiko lebih rendah, karena mereka akan mendapatkan prioritas dalam hal pembayaran dan likuidasi.
Baca Juga:  Keragaman Budaya di Indonesia: Contoh dan Cara Melestarikannya

Manfaat yang Diterima dari Saham dan Obligasi

Saham dan obligasi memiliki manfaat yang berbeda bagi investor, tergantung pada tujuan, profil risiko, dan preferensi masing-masing. Secara umum, manfaat yang diterima dari saham dan obligasi adalah sebagai berikut:

  • Saham. Saham cocok bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan tinggi dalam jangka panjang, serta memiliki toleransi risiko yang tinggi. Saham juga memberikan fleksibilitas bagi investor untuk menjual atau membeli saham kapan saja sesuai dengan kondisi pasar. Saham juga dapat memberikan pengaruh bagi investor terhadap kebijakan perusahaan melalui hak suara dalam RUPS.
  • Obligasi. Obligasi cocok bagi investor yang ingin mendapatkan pendapatan tetap dalam jangka pendek atau menengah, serta memiliki toleransi risiko yang rendah. Obligasi juga memberikan kepastian bagi investor tentang besarnya pengembalian yang akan diterima, karena kupon dan pokok utang sudah ditentukan sejak awal. Obligasi juga dapat memberikan perlindungan bagi investor terhadap fluktuasi pasar, karena obligasi cenderung lebih stabil daripada saham.

Kesimpulan

Saham dan obligasi adalah dua jenis instrumen investasi yang memiliki perbedaan dan manfaat yang berbeda bagi investor. Perbedaan saham dan obligasi terletak pada batas masa berlaku, keuntungan yang diperoleh, ada dan tidaknya pajak, dan hak yang dimiliki. Manfaat saham dan obligasi tergantung pada tujuan, profil risiko, dan preferensi investor. Saham cocok bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan tinggi dalam jangka panjang dan memiliki toleransi risiko tinggi. Obligasi cocok bagi investor yang ingin mendapatkan pendapatan tetap dalam jangka pendek atau menengah dan memiliki toleransi risiko rendah.

Baca Juga:  Apa Sajakah yang Termasuk Ancaman Sosial Budaya?

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang saham dan obligasi. Jika Anda tertarik untuk berinvestasi saham atau obligasi, Anda dapat memilih produk-produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda di sini.

Pos Terkait: