Islam adalah agama yang selalu mengajak umatnya untuk berpikir kritis, rasional, dan progresif. Namun, pada abad ke-19, dunia Islam menghadapi tantangan besar dari kemajuan peradaban Barat yang mengancam eksistensi dan identitas mereka. Untuk menghadapi situasi ini, muncul beberapa tokoh pembaru Islam yang berusaha mengembalikan semangat dan kejayaan Islam dengan cara yang sesuai dengan zaman. Salah satu tokoh pembaru Islam yang paling berpengaruh adalah Jamaludin al-Afghani.
Siapa Jamaludin al-Afghani?
Jamaludin al-Afghani adalah nama samaran dari Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn, seorang ulama, aktivis politik, dan pemikir Islam yang lahir pada tahun 1838 di Asadabad, Afghanistan. Ia berasal dari keturunan Rasulullah SAW melalui Husein bin Ali bin Abi Thalib. Ia belajar ilmu agama di Iran, India, dan Irak, dan menguasai berbagai bidang ilmu seperti tafsir, hadis, fiqih, falsafah, logika, matematika, astronomi, dan kedokteran.
Jamaludin al-Afghani adalah seorang musafir yang banyak berkeliling dunia untuk menyebarkan pemikiran dan gerakan pembaharuan Islam. Ia pernah tinggal di Afghanistan, Indonesia, Mesir, Turki, Inggris, Prancis, dan Rusia. Ia juga banyak berinteraksi dengan tokoh-tokoh politik, intelektual, dan agama dari berbagai negara dan agama. Ia dikenal sebagai salah satu pencetus Pan-Islamisme, yaitu ide untuk mempersatukan umat Islam di seluruh dunia dalam satu kesatuan politik dan sosial yang kuat.
Apa Pemikiran dan Ide Pembaharuan Jamaludin al-Afghani?
Jamaludin al-Afghani memiliki pemikiran yang unik dan progresif dalam menanggapi dominasi Barat terhadap dunia Islam. Ia tidak menolak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Barat, tetapi justru mengajak umat Islam untuk belajar dan mengembangkannya sesuai dengan nilai-nilai Islam. Ia berpendapat bahwa Islam adalah agama yang rasional, universal, dan humanis, yang sesuai dengan akal sehat dan kemanusiaan. Ia juga menolak fanatisme, taklid buta, dan pemahaman agama yang sempit dan kaku.
Jamaludin al-Afghani juga memiliki ide pembaharuan yang bersifat politik dan sosial. Ia menyerukan agar umat Islam bersatu dalam satu kesatuan politik yang kuat untuk melawan penjajahan dan imperialisme Barat. Ia juga mengkritik pemerintahan-pemerintahan Islam yang korup, tiran, dan mundur, serta mengajak rakyat untuk menuntut keadilan, kemerdekaan, dan demokrasi. Ia juga menggalakkan pendidikan, pers, dan organisasi sosial sebagai sarana untuk menyebarkan pemahaman agama yang benar dan membangun kesadaran politik di kalangan generasi muda.
Bagaimana Pengaruh Jamaludin al-Afghani bagi Dunia Islam?
Jamaludin al-Afghani adalah salah satu tokoh pembaru Islam yang paling berpengaruh bagi dunia Islam. Pemikiran dan ide-ide pembaharuannya telah menginspirasi banyak tokoh-tokoh lain yang melanjutkan gerakan pembaharuan Islam di berbagai negara, seperti Muhammad Abduh, Rashid Rida, Muhammad Iqbal, dan lain-lain. Ia juga dihormati sebagai salah satu bapak bangsa di Afghanistan, Iran, dan Mesir, karena perannya dalam membangkitkan semangat nasionalisme dan perjuangan kemerdekaan di negara-negara tersebut.
Jamaludin al-Afghani wafat pada tahun 1897 di Istanbul, Turki, setelah mengalami pengasingan dan penahanan oleh pemerintah Ottoman. Ia dimakamkan di dekat Masjid Aya Sofia. Ia meninggalkan warisan pemikiran dan ide-ide pembaharuan yang tetap relevan dan bermanfaat bagi dunia Islam hingga saat ini.