Indonesia dan Filipina Tingkatkan Kerja Sama Pemberantasan Terorisme

Indonesia dan Filipina Tingkatkan Kerja Sama Pemberantasan Terorisme

Posted on
Indonesia dan Filipina Tingkatkan Kerja Sama Pemberantasan Terorisme

 

Indonesia dan Filipina merupakan dua negara yang berbatasan langsung di wilayah Asia Tenggara. Kedua negara memiliki tantangan bersama dalam menghadapi ancaman terorisme yang mengganggu stabilitas dan keamanan kawasan. Oleh karena itu, Indonesia dan Filipina sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pemberantasan terorisme melalui berbagai mekanisme dan inisiatif.

Salah satu mekanisme kerja sama yang telah dilaksanakan adalah Joint Working Group (JWG) on Combating International Terrorism Philippines-Indonesia yang merupakan pertemuan rutin tahunan antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Indonesia dan National Security Council (NSC) Filipina. JWG bertujuan untuk saling berbagi informasi intelijen terkait perkembangan penanganan terorisme pada tingkat bilateral, regional dan internasional.

Pada Maret 2022, JWG telah memasuki pertemuan keempat yang diselenggarakan secara hybrid di Malang, Jawa Timur. Dalam pertemuan tersebut, kedua delegasi menyampaikan pandangan mengenai penilaian ancaman terorisme pada lingkup global, regional dan domestik, serta upaya-upaya yang telah dilakukan oleh masing-masing negara dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme.

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar dalam sambutannya menekankan pentingnya tidak lengah dengan kelompok teroris pada masa pandemi COVID-19. Ia mengatakan bahwa kelompok teroris tetap menyebarkan propaganda, perekrutan, dan penggalangan dana melalui ruang siber. Untuk itu, BNPT telah melakukan berbagai langkah pencegahan ancaman terorisme melalui narasi kontra radikalisasi, BNPT Chanel TV, I-KHub, dan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN).

Baca Juga:  Hujan Frontal: Penyebab dan Dampaknya bagi Kehidupan di Bumi

Selain JWG, Indonesia dan Filipina juga telah melakukan kerja sama di bidang pertahanan, termasuk pemberantasan terorisme di masa mendatang dengan melibatkan kekuatan darat, laut dan udara. Pada Agustus 2018, Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu dan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama pertahanan antara kedua negara di Manila.

Nota kesepahaman tersebut mencakup berbagai aspek kerja sama pertahanan, seperti pertukaran informasi intelijen, latihan bersama, pengembangan kapasitas dan kapabilitas militer, serta peningkatan koordinasi dalam penanganan isu-isu kemanusiaan dan bencana alam.

Salah satu isu kemanusiaan yang menjadi perhatian bersama adalah situasi di Mindanao Selatan, Filipina, yang menjadi basis kelompok-kelompok radikal seperti Abu Sayyaf dan Maute. Indonesia telah memberikan dukungan kepada pemerintah Filipina dalam upaya menyelesaikan konflik di Mindanao melalui dialog damai dengan kelompok-kelompok bersenjata.

Selain itu, Indonesia juga telah berpartisipasi dalam patroli bersama di Laut Sulu bersama dengan Malaysia dan Filipina sejak tahun 2016. Patroli bersama tersebut bertujuan untuk mencegah infiltrasi kelompok teroris melalui perairan yang menjadi jalur perdagangan antar negara.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Indonesia dan Filipina memiliki komitmen tinggi dalam melakukan kerja sama di bidang pemberantasan terorisme. Kerja sama tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara dari ancaman terorisme yang dapat merusak nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan kemanusiaan yang dianut oleh kedua negara.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *