Mim sukun adalah huruf mim yang berharakat sukun atau tanpa harakat. Mim sukun memiliki beberapa hukum bacaan dalam ilmu tajwid, yaitu:
- Izhar syafawi. Izhar syafawi terjadi apabila mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah selain mim dan ba. Cara membacanya adalah dengan jelas dan tidak ada dengung. Contoh: مَلِكٌ مُقْتَدِرٌ (malikun muqtadirun).
- Ikhfa syafawi. Ikhfa syafawi terjadi apabila mim sukun bertemu dengan huruf ba. Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi mim dan memanjangkan dengungnya. Contoh: مِنْ بَعْدِهِ (min ba’dihi).
- Idgham mimi. Idgham mimi terjadi apabila mim sukun bertemu dengan huruf mim yang berharakat. Cara membacanya adalah dengan memasukkan bunyi mim yang pertama ke dalam mim yang kedua dan memanjangkan dengungnya. Contoh: مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ (mimma razaqnahum).
Dari ketiga hukum bacaan mim sukun di atas, dapat disimpulkan bahwa berikut ini merupakan hukum bacaan mim sukun kecuali izhar halqi. Izhar halqi adalah hukum bacaan nun sukun atau tanwin apabila bertemu dengan salah satu dari enam huruf halqi, yaitu hamzah, ha, ain, ha, ghain, dan kha. Cara membacanya adalah dengan jelas dan tidak ada dengung. Contoh: أَنْهَارٌ عَظِيمٌ (anhārun ‘azīmun).
Manfaat Mempelajari Hukum Bacaan Mim Sukun
Mempelajari hukum bacaan mim sukun memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid.
- Memahami makna dan pesan Al-Qur’an dengan lebih mendalam dan akurat.
- Menjaga kemurnian dan keaslian Al-Qur’an dari perubahan atau penyimpangan lafal.
- Menumbuhkan rasa cinta dan hormat terhadap Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam.