Karya ilmiah adalah hasil karya yang diperoleh dari kegiatan menulis dengan menerapkan konvensi ilmiah. Penulisan karya ilmiah menggunakan logika berpikir dan gaya bahasa yang sistematis. Tiap jenis karya ilmiah memiliki gaya penulisan yang berbeda. Karya ilmiah dapat berbentuk laporan penelitian, artikel, makalah, dan buku referensi.
Penulisan karya ilmiah harus memperhatikan aspek bahasa dan teknik penulisan. Bahan tulisan dalam karya ilmiah merupakan hasil kajian atau hasil penelitian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Di dalam bahan tulisan terkandung kebenaran dan kemanfaatan untuk kepentingan kemaslahatan.
Penulisan karya ilmiah dilakukan dengan menyertakan gagasan atau klaim penulis, fakta, data, pendapat para ahli, hasil-hasil penelitian, teori-teori yang relevan, penalaran, bahasa, dan tampilan visual. Dalam penulisan karya ilmiah digunakan kaidah yaitu logis, objektif, sistematis, andal, desain, dan akumulatif.
Penulisan karya ilmiah harus memperhatikan kode etik kepenulisan. Kode etik diterapkan dalam norma yang berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informasi. Penulis harus menyebutkan rujukan secara jujur terhadap bahan atau gagasan yang bersumber dari pemikiran atau tulisan orang lain.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu disiapkan oleh seorang penulis karya ilmiah. Namun, ada juga hal yang tidak perlu disiapkan oleh seorang penulis karya ilmiah yaitu:
Bahan tulisan yang tidak relevan dengan topik atau tema. Penulis harus memilih topik atau tema yang sesuai dengan bidang studi atau keilmuan yang dibahas dalam karya ilmiah. Penulis juga harus mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian atau analisis yang dilakukan.
Bahan tulisan yang tidak akurat atau tidak valid. Penulis harus mengecek kebenaran dan validitas sumber-sumber informasi yang digunakan dalam karya ilmiah. Penulis harus menggunakan sumber-sumber yang terpercaya dan berkualitas seperti buku, jurnal, dokumen resmi, berita, atau sumber-sumber dari internet yang memiliki otoritas tinggi.
Bahan tulisan yang plagiat atau menjiplak. Penulis harus menghindari tindak kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain tanpa menyebutkan rujukan asalnya. Penulis harus menggunakan teknik pengutipan dan perujukan yang sesuai dengan gaya penulisan karya ilmiah. Penulis juga harus menggunakan alat deteksi plagiarisme untuk memastikan tingkat keunikan tulisannya.