Gotong Royong: Budaya Indonesia yang Beragam Nama

Gotong Royong: Budaya Indonesia yang Beragam Nama

Posted on

Gotong royong adalah salah satu budaya Indonesia yang sudah ada sejak lama. Gotong royong berarti bekerja bersama-sama atau saling tolong menolong untuk mencapai tujuan bersama. Gotong royong biasanya dilakukan dalam berbagai kegiatan sosial, seperti membersihkan lingkungan, membangun fasilitas umum, mengadakan acara adat, dan sebagainya.

Gotong royong memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Meringankan beban pekerjaan dan menghemat waktu serta biaya
  • Mempererat jalinan kekeluargaan dan kebersamaan
  • Meningkatkan persatuan dan kesatuan antar sesama
  • Menumbuhkan sikap saling tolong menolong secara sukarela tanpa mengharap imbalan
  • Menumbuhkan rasa solidaritas antar satu sama lain

Namun, tahukah Anda bahwa gotong royong memiliki nama-nama lain yang berbeda di berbagai daerah di Indonesia? Berikut adalah beberapa contoh nama lain gotong royong di berbagai daerah di Indonesia:

Mapalus dari Minahasa

Mapalus adalah nama lain gotong royong di daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Mapalus berarti kerja sama saling tolong menolong satu sama lain. Mapalus biasanya dilakukan dalam berbagai bidang, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan sebagainya. Mapalus juga bisa dilakukan untuk membantu anggota masyarakat yang sedang mengalami kesulitan atau musibah.

Baca Juga:  Mengapa Globalisasi Ekonomi Secara Umum Merugikan Negara Miskin dan Berkembang?

Belale’ atau Pengerih dari Kalimantan Barat

Belale’ atau Pengerih adalah nama lain gotong royong di daerah Kalimantan Barat. Belale’ atau Pengerih berarti kerja sama tanpa mendapat upah. Anggota yang terlibat dalam Belale’ atau Pengerih akan mendapat bantuan secara bergantian. Belale’ atau Pengerih biasanya dilakukan di kalangan penggarap ladang untuk membantu membersihkan lahan, menanam benih, memanen hasil, dan sebagainya.

Marsiadapari atau Siadapari atau Marsirimpa atau Marsirumpa dari Batak (Sumatera Utara)

Marsiadapari atau Siadapari atau Marsirimpa atau Marsirumpa adalah nama lain gotong royong di daerah Batak, Sumatera Utara. Marsiadapari atau Siadapari atau Marsirimpa atau Marsirumpa berarti kerja sama yang dilakukan secara serentak di ladang masing-masing secara bergantian. Tujuannya untuk meringankan beban pekerjaan. Marsiadapari atau Siadapari atau Marsirimpa atau Marsirumpa biasanya dilakukan dalam bidang pertanian dan perkebunan.

Ngacau Gelamai dari Bengkulu

Ngacau Gelamai adalah nama lain gotong royong di daerah Bengkulu. Ngacau Gelamai berarti kerja sama dalam membuat kudapan. Gelamai adalah kudapan mirip dodol yang terbuat dari santan kelapa dan gula merah. Ngacau Gelamai biasanya dilakukan saat ada acara adat, seperti pernikahan, khitanan, syukuran, dan sebagainya.

Alak Tau dari Suku Dayak Rindang Benua

Alak Tau adalah nama lain gotong royong di daerah Suku Dayak Rindang Benua, Kalimantan Tengah. Alak Tau berarti ritual yang dilakukan sebelum menugal di ladang. Ritual ini dilakukan dengan menancapkan kayu ke dalam tanah sebagai tanda permohonan kepada Tuhan agar ladang menjadi subur dan hasilnya melimpah.

Baca Juga:  Pembaharuan Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan di Masa Kolonial Belanda

Nugal atau Najuk dari Kalimantan Barat

Nugal atau Najuk adalah nama lain gotong royong di daerah Kalimantan Barat. Nugal atau Najuk berarti tradisi menanam benih padi atau jagung di lahan kering. Nugal atau Najuk biasanya dilakukan saat musim kemarau tiba. Nugal atau Najuk juga merupakan bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang baik.

Ngayah dari Bali

Ngayah adalah nama lain gotong royong di daerah Bali. Ngayah berarti kerja sama yang dilakukan secara sukarela untuk kebaikan bersama. Ngayah bisa dilakukan saat akan beribadah ataupun saat persiapan sebuah acara. Ngayah juga merupakan bentuk pengabdian kepada Tuhan dan masyarakat.

Itulah beberapa contoh nama lain gotong royong di berbagai daerah di Indonesia. Dari sini kita bisa melihat bahwa budaya gotong royong sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur dan mulia.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *