Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki berbagai kegiatan dakwah, sosial, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut, Muhammadiyah membentuk beberapa organisasi otonom (ortom) yang memiliki fungsi khusus, potensi nasional dan kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah.
Salah satu ortom Muhammadiyah yang bergerak di bidang sosial adalah Aisyiyah. Aisyiyah adalah organisasi perempuan Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan. Aisyiyah memiliki visi untuk mewujudkan perempuan muslimah yang beriman, bertaqwa, berilmu, beramal dan berakhlaq mulia.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Aisyiyah melakukan berbagai gerakan amal sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Menurut Cholifah Syukri, Ketua Majelis Tabligh PP Aisyiyah, gerakan amal Aisyiyah terbagi menjadi lima hal.
Pertama, perempuan mengaji, yaitu kegiatan belajar mengaji Al-Quran dan hadis secara rutin dan berkualitas. Kedua, ta’awun sosial, yaitu kegiatan bantuan sosial kepada kaum dhuafa, korban bencana alam, anak yatim piatu dan lain-lain.
Ketiga, pembinaan kesehatan dan damai bersama, yaitu kegiatan pelayanan kesehatan gratis, penyuluhan kesehatan reproduksi, pencegahan HIV/AIDS, advokasi hak-hak perempuan dan anak, serta penyelesaian konflik secara damai.
Keempat, perawatan jenazah, yaitu kegiatan membantu proses pemakaman jenazah sesuai dengan syariat Islam. Kelima, pembinaan keluarga dan keagamaan, yaitu kegiatan kajian Islam yang membahas tentang aqidah, akhlak, ibadah dan muamalah dalam konteks keluarga.
Gerakan amal Aisyiyah ini merupakan bentuk dari gerakan praksis al-maun dan pembinaan keagamaan yang dilakukan oleh ortom Muhammadiyah. Gerakan ini juga sejalan dengan tujuan Muhammadiyah yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan umat. Dengan demikian, gerakan amal Aisyiyah ini adalah salah satu wujud dari kegiatan organisasi otonom dalam Muhammadiyah.
