Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Pneumonia bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat. Beberapa gejala yang umum dialami penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, dan sesak napas.
Namun, tahukah Anda bahwa pneumonia juga bisa menyebabkan gejala asidosis? Asidosis adalah kondisi yang terjadi ketika kadar asam di dalam tubuh sangat tinggi. Asidosis bisa berbahaya bagi kesehatan karena bisa mengganggu fungsi dan kerja berbagai organ tubuh.
Lalu, apa hubungan antara pneumonia dan asidosis? Bagaimana cara mengenali dan mengatasi gejala asidosis pada penderita pneumonia? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya.
Penyebab Asidosis pada Penderita Pneumonia
Asidosis pada penderita pneumonia adalah manifestasi dari gangguan proses pengangkutan karbon dioksida. Karbon dioksida adalah gas sisa yang dihasilkan dari metabolisme sel-sel tubuh. Karbon dioksida harus dikeluarkan dari tubuh melalui pernapasan.
Namun, pada penderita pneumonia, proses pernapasan terganggu karena adanya infeksi dan peradangan pada paru-paru. Akibatnya, karbon dioksida tidak bisa dikeluarkan secara optimal dan menumpuk di dalam darah. Karbon dioksida yang berlebihan akan bereaksi dengan air dan membentuk asam karbonat.
Asam karbonat ini akan menurunkan pH darah, yaitu ukuran keasaman darah. Normalnya, pH darah berkisar antara 7,35-7,45. Jika pH darah kurang dari 7,35, maka kondisi ini disebut asidosis.
Asidosis yang terjadi akibat gangguan pernapasan disebut asidosis respiratorik. Asidosis respiratorik merupakan salah satu jenis asidosis yang bisa terjadi pada penderita pneumonia. Jenis asidosis lain yang juga bisa terjadi pada penderita pneumonia adalah asidosis metabolik.
Asidosis metabolik terjadi ketika produksi asam dalam tubuh terlalu berlebihan atau saat ginjal tidak mampu mengeluarkan asam dari dalam tubuh. Beberapa penyebab asidosis metabolik antara lain:
- Asidosis diabetik: disebabkan oleh produksi keton yang berlebihan akibat diabetes tidak terkontrol.
- Asidosis laktat: disebabkan oleh produksi asam laktat yang berlebihan akibat rendahnya kadar oksigen di dalam tubuh.
- Asidosis hiperkloremik: disebabkan oleh kehilangan bikarbonat secara berlebihan dalam waktu yang lama akibat gangguan saluran pencernaan atau penyakit ginjal.
- Asidosis tubulus renalis: disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal untuk membuang asam melalui urine akibat kerusakan ginjal.
Gejala Asidosis pada Penderita Pneumonia
Gejala asidosis pada penderita pneumonia bisa bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Namun, beberapa gejala umum yang bisa muncul antara lain:
- Napas pendek
- Linglung
- Sakit kepala
- Nyeri dada
- Mual dan muntah
- Nafsu makan menurun
- Tubuh lemas dan lesu
- Otot tegang
- Sering mengantuk
- Kebingungan
- Pingsan
- Koma
Gejala asidosis pada penderita pneumonia bisa memburuk jika tidak segera ditangani. Asidosis bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan organ, syok, dan kematian.
Cara Mengatasi Gejala Asidosis pada Penderita Pneumonia
Jika Anda mengalami gejala asidosis pada penderita pneumonia, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk menentukan penyebab dan tingkat keparahan asidosis.
Pengobatan asidosis pada penderita pneumonia akan disesuaikan dengan penyebab dan kondisi pasien. Beberapa pengobatan yang mungkin diberikan dokter antara lain:
- Obat antibiotik: untuk mengatasi infeksi bakteri yang menyebabkan pneumonia.
- Obat antiviral: untuk mengatasi infeksi virus yang menyebabkan pneumonia, seperti virus influenza atau SARS-CoV-2.
- Obat antijamur: untuk mengatasi infeksi jamur yang menyebabkan pneumonia.
- Obat antiinflamasi: untuk meredakan peradangan pada paru-paru.
- Obat antipiretik: untuk menurunkan demam.
- Obat analgesik: untuk meredakan nyeri dada atau sakit kepala.
- Obat antiemetik: untuk mengatasi mual dan muntah.
- Obat bikarbonat: untuk menaikkan pH darah dan mengurangi keasaman darah.
- Oksigen terapi: untuk meningkatkan kadar oksigen di dalam tubuh dan membantu proses pernapasan.
- Ventilator mekanik: untuk membantu proses pernapasan jika pasien mengalami kesulitan bernapas atau koma.
Selain pengobatan, Anda juga perlu melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengatasi gejala asidosis pada penderita pneumonia:
- Istirahat yang cukup
- Minum air putih yang banyak
- Mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang
- Menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang
- Menghindari paparan polusi udara
- Mengikuti anjuran dokter dan rutin kontrol kesehatan
Cara Mencegah Asidosis pada Penderita Pneumonia
Asidosis pada penderita pneumonia bisa dicegah dengan beberapa cara, di antaranya:
- Melakukan vaksinasi terhadap penyakit yang bisa menyebabkan pneumonia, seperti influenza, pneumokokus, dan COVID-19.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, misalnya dengan rajin mencuci tangan, membersihkan rumah, dan menggunakan masker saat keluar rumah.
- Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit atau memiliki gejala infeksi saluran pernapasan.
- Menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur, tidur cukup, minum air putih yang banyak, dan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang.
- Mengontrol kadar gula darah jika memiliki diabetes.
- Menjaga kesehatan ginjal dengan minum air putih yang cukup, menghindari dehidrasi, dan mengurangi konsumsi garam dan protein yang berlebihan.