Gaya O’Brien dalam Tolak Peluru: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan

Gaya O’Brien dalam Tolak Peluru: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan

Posted on

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang menguji kekuatan dan teknik atlet dalam menolak sebuah bola besi sejauh mungkin. Dalam tolak peluru, ada beberapa gaya yang bisa digunakan oleh atlet, salah satunya adalah gaya O’Brien. Gaya O’Brien adalah gaya tolak peluru yang ditemukan oleh Parry O’Brien, seorang atlet asal Amerika Serikat yang meraih medali emas di Olimpiade 1952, 1956, dan 1960. Gaya O’Brien juga disebut sebagai gaya membelakangi atau gaya glide.

Pengertian Gaya O’Brien

Gaya O’Brien adalah gaya tolak peluru yang dilakukan dengan posisi atlet yang membelakangi arah lemparan saat berada di belakang lingkaran. Atlet kemudian meluncur ke depan dengan kaki kanan (untuk atlet kidal) atau kiri (untuk atlet biasa) sambil membawa bola di leher. Saat tiba di depan lingkaran, atlet memutar pinggul dan bahu ke arah lemparan sambil menolak bola dengan lengan kanan atau kiri.

Kelebihan Gaya O’Brien

Gaya O’Brien memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

Baca Juga:  Teknik yang Tepat Saat Melakukan Gerakan Memasuki Garis Finish pada Lari Jarak Menengah

Kekurangan Gaya O’Brien

Gaya O’Brien juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

Kesimpulan

Gaya O’Brien adalah gaya tolak peluru yang ditemukan oleh Parry O’Brien, seorang atlet asal Amerika Serikat yang meraih medali emas di Olimpiade 1952, 1956, dan 1960. Gaya O’Brien juga disebut sebagai gaya membelakangi atau gaya glide. Gaya O’Brien dilakukan dengan posisi atlet yang membelakangi arah lemparan saat berada di belakang lingkaran. Atlet kemudian meluncur ke depan dengan kaki kanan atau kiri sambil membawa bola di leher. Saat tiba di depan lingkaran, atlet memutar pinggul dan bahu ke arah lemparan sambil menolak bola dengan lengan kanan atau kiri. Gaya O’Brien memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihannya adalah mudah dipelajari, menghasilkan kecepatan dan tenaga yang tinggi, dan memberikan keseimbangan yang baik. Kekurangannya adalah membutuhkan koordinasi yang baik, memerlukan ruang yang cukup besar, dan kurang efektif bagi atlet yang memiliki tubuh pendek dan gemuk.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *