Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Bangkitnya Umat Islam pada Abad ke-18

Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Bangkitnya Umat Islam pada Abad ke-18

Posted on

Abad ke-18 merupakan masa kebangkitan umat Islam setelah mengalami kemunduran pada periode sebelumnya. Pada masa ini, terdapat tiga kerajaan besar yang menjadi pusat peradaban Islam, yaitu Kesultanan Utsmaniyah di Turki, Kerajaan Safawi di Persia, dan Kesultanan Mughal di India. Ketiga kerajaan ini berusaha memperkuat posisi Islam di dunia dengan melakukan berbagai upaya pembaruan dan pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan.

Namun, apa yang menjadi latar belakang bangkitnya umat Islam pada abad ke-18? Apa yang mendorong mereka untuk melakukan perubahan dan peningkatan? Berikut adalah beberapa faktor yang melatarbelakangi bangkitnya umat Islam pada abad ke-18:

Benturan antara Kekuatan Barat dan Kekuatan Islam

Salah satu faktor yang melatarbelakangi bangkitnya umat Islam pada abad ke-18 adalah adanya benturan antara kekuatan Barat dan kekuatan Islam. Kekuatan Barat yang dimaksud adalah Eropa, yang pada masa itu sedang mengalami perkembangan pesat di bidang industri, perdagangan, kolonialisme, dan militer. Eropa berusaha mengekspansi wilayahnya ke berbagai belahan dunia, termasuk wilayah-wilayah yang dikuasai oleh umat Islam.

Baca Juga:  Apa Itu Tonjolan yang Berfungsi untuk Menekan Rocker Arm?

Benturan antara Eropa dan Islam terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, terjadi perang-perang antara Eropa dan kerajaan-kerajaan Islam, seperti Perang Salib (1095-1291), Perang Lepanto (1571), Perang Wina (1683), Perang Turki-Rusia (1768-1774), dan lain-lain. Secara tidak langsung, terjadi persaingan ekonomi dan politik antara Eropa dan Islam, seperti dalam hal perdagangan rempah-rempah, pengaruh di Afrika dan Asia, serta perebutan sumber daya alam.

Benturan antara Eropa dan Islam ini menyadarkan umat Islam bahwa mereka telah tertinggal jauh dari peradaban Eropa. Mereka menyadari bahwa mereka harus melakukan pembaruan dan pembaharuan agar dapat bersaing dengan Eropa. Mereka juga menyadari bahwa mereka harus bersatu dan bekerja sama untuk melawan ancaman Eropa. Oleh karena itu, umat Islam mulai bangkit untuk memperbaiki kondisi mereka.

Kemunduran Pemikiran Islam dan Bercampurnya Ajaran Lain dalam Islam

Faktor lain yang melatarbelakangi bangkitnya umat Islam pada abad ke-18 adalah adanya kemunduran pemikiran Islam dan bercampurnya ajaran lain dalam Islam. Kemunduran pemikiran Islam terjadi karena adanya stagnasi ilmu pengetahuan dan kurangnya kreativitas dalam mengembangkan ilmu-ilmu baru. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penutupan pintu ijtihad (penafsiran hukum Islam berdasarkan al-Qur’an dan Hadis), dominasi mazhab-mazhab tradisional yang kaku dan tidak fleksibel, serta pengaruh filsafat Yunani yang bersifat rasionalis.

Baca Juga:  6 Hal yang Bukan Arti Penting Pancasila bagi Bangsa Indonesia

Bercampurnya ajaran lain dalam Islam terjadi karena adanya pengaruh budaya lokal yang masuk ke dalam ajaran Islam. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang ajaran Islam yang murni dan asli, serta lemahnya pengawasan dari otoritas agama. Akibatnya, terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam ajaran Islam, seperti bid’ah (inovasi dalam ibadah), khurafat (kepercayaan takhayul), syirik (menyekutukan Allah dengan makhluk lain), serta tasawuf (misticisme) yang berlebihan.

Kemunduran pemikiran Islam dan bercampurnya ajaran lain dalam Islam ini menyebabkan umat Islam menjadi lemah dan terbelakang. Mereka menjadi mudah dipengaruhi oleh ajaran-ajaran lain yang bertentangan dengan ajaran Islam. Mereka juga menjadi kurang bersemangat dalam mencari ilmu pengetahuan dan mengembangkan peradaban. Oleh karena itu, umat Islam merasa perlu untuk melakukan tajdid (pembaruan) dalam ajaran Islam agar dapat kembali kepada sumber-sumber asli (al-Qur’an dan Hadis) dan membersihkan diri dari segala penyimpangan.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang melatarbelakangi bangkitnya umat Islam pada abad ke-18 adalah benturan antara kekuatan Barat dan kekuatan Islam, serta kemunduran pemikiran Islam dan bercampurnya ajaran lain dalam Islam. Kedua faktor ini mendorong umat Islam untuk melakukan pembaruan dan pembaharuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dengan Eropa dan kembali kepada ajaran Islam yang murni.

Pos Terkait: