Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1513, pasukan Demak yang dipimpin oleh Pati Unus menyerang Portugis di Malaka. Serangan tersebut terjadi sebagai bagian dari upaya untuk mengusir Portugis dari wilayah Indonesia.
Asal Usul Konflik
Sebelum serangan tersebut terjadi, Portugis telah membangun kekuasaannya di Malaka. Mereka telah menjalin hubungan dagang dengan raja-raja di wilayah tersebut dan secara perlahan-lahan mengambil alih kendali atas perdagangan di Malaka. Namun, hubungan antara Portugis dan raja-raja setempat semakin memburuk akibat perlakuan Portugis yang merugikan mereka.
Di sisi lain, Demak merupakan kerajaan Islam yang saat itu sedang memperluas pengaruhnya di wilayah Indonesia. Mereka melihat keberadaan Portugis di Malaka sebagai ancaman terhadap penyebaran Islam dan kekuasaan mereka di wilayah tersebut.
Perencanaan Serangan
Sebelum melancarkan serangan, Pati Unus melakukan persiapan yang matang. Pasukannya dilengkapi dengan senjata-senjata modern seperti meriam dan kuda-kuda perang. Mereka juga merekrut pasukan dari berbagai wilayah di Jawa dan Sumatra untuk memperkuat kekuatan mereka.
Pati Unus juga melakukan survei terhadap kekuatan Portugis di Malaka. Dia mengetahui bahwa kekuatan Portugis terbagi menjadi dua, yaitu kekuatan di darat dan di laut. Oleh karena itu, dia merencanakan serangan yang terkoordinasi untuk mengalahkan kekuatan Portugis di kedua wilayah tersebut.
Serangan di Darat
Pasukan Demak tiba di Malaka pada bulan Agustus 1513 dan langsung melancarkan serangan di darat. Mereka berhasil merebut beberapa benteng Portugis dan membunuh banyak tentara Portugis. Namun, serangan tersebut tidak berjalan mulus karena pasukan Demak juga mengalami banyak kerugian.
Setelah beberapa hari, Portugis berhasil merebut kembali beberapa benteng yang sebelumnya direbut oleh pasukan Demak. Namun, serangan di darat tersebut tetap menjadi langkah awal yang penting dalam upaya mengusir Portugis dari Malaka.
Serangan di Laut
Setelah serangan di darat, pasukan Demak melancarkan serangan di laut dengan mengirimkan armada kapal perang. Armada tersebut berhasil mengalahkan kekuatan Portugis di laut dan merebut beberapa kapal Portugis. Serangan di laut tersebut memiliki dampak yang cukup besar karena Portugis sangat bergantung pada perdagangan laut untuk memasok kebutuhan mereka di Malaka.
Akhir dari Konflik
Setelah serangan di darat dan laut, pasukan Demak terpaksa mundur karena kehabisan persediaan makanan dan amunisi. Namun, serangan tersebut telah memberikan efek yang cukup besar terhadap kekuatan Portugis di Malaka. Mereka menjadi lebih rentan terhadap serangan dan akhirnya terusir dari Malaka pada tahun 1641.
Konflik antara Demak dan Portugis di Malaka pada tahun 1513 menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Serangan tersebut menunjukkan bahwa kekuatan lokal di Indonesia mampu menghadapi kekuatan asing yang lebih besar dan lebih modern.
Kesimpulan
Serangan Demak di Malaka pada tahun 1513 yang dipimpin oleh Pati Unus merupakan bagian dari upaya untuk mengusir Portugis dari wilayah Indonesia. Serangan tersebut terdiri dari serangan di darat dan laut, dan meskipun tidak berhasil mengusir Portugis secara langsung, serangan tersebut memberikan dampak besar terhadap kekuatan Portugis di Malaka. Serangan tersebut menunjukkan bahwa kekuatan lokal di Indonesia mampu menghadapi kekuatan asing yang lebih besar dan lebih modern.