Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang memiliki kekhasan dalam bahasa, makna, dan irama. Puisi dapat dibaca dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan deklamasi. Lalu, apa itu deklamasi? Dan bagaimana cara mendeklamasikan puisi?
Pengertian Deklamasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deklamasi adalah penyajian sajak yang disertai lagu dan gaya. Deklamasi merupakan salah satu bentuk penyajian dalam pembacaan puisi yang disertai lagu dan gaya tubuh (gerakan tubuh). Gerak yang dimaksud disini adalah gerak alat bantuk untuk puisi yang bersifat puitis, seirama dengan isi bacaan puisi, disertai gerak-gerik dan mimik dari deklamator. Orang yang melakukan deklamasi disebut dengan deklamator.
Deklamasi berbeda dengan baca puisi. Baca puisi adalah membaca puisi tanpa hafalan, sedangkan deklamasi adalah membaca puisi dengan hafalan. Baca puisi hanya mengandalkan suara dan intonasi, sedangkan deklamasi juga melibatkan lagu dan gerakan tubuh.
Tujuan Deklamasi
Deklamasi memiliki beberapa tujuan, antara lain:
- Memberikan apresiasi terhadap karya puisi yang dibaca.
- Menyampaikan pesan, gagasan, dan perasaan yang terkandung dalam puisi.
- Menghibur dan menarik perhatian pendengar atau penonton.
- Mengembangkan keterampilan berbahasa, berbicara, dan berekspresi.
Cara Mendeklamasikan Puisi
Untuk mendeklamasikan puisi dengan baik, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
- Memilih puisi yang sesuai dengan tema, minat, dan kemampuan.
- Mempelajari isi dan makna puisi secara mendalam.
- Menentukan nada, irama, intonasi, dan tekanan suara yang sesuai dengan puisi.
- Menentukan lagu dan gerakan tubuh yang mendukung penyampaian puisi.
- Menghafalkan puisi dengan baik.
- Berlatih deklamasi di depan cermin, teman, atau keluarga.
- Menampilkan deklamasi dengan percaya diri, ekspresif, dan komunikatif.
Contoh Deklamasi Puisi
Berikut adalah contoh deklamasi puisi berjudul “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono:
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(Deklamator membaca puisi dengan suara lembut dan melankolis, sambil menggerakkan tangan seolah-olah menggenggam sesuatu yang hilang. Deklamator juga menundukkan kepala dan menatap ke bawah sebagai tanda kesedihan.)
Demikianlah penjelasan tentang deklamasi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin belajar lebih banyak tentang puisi dan cara membacanya. Terima kasih telah membaca