Dalam Perjalanan Politiknya, Bani Umayyah Memiliki Empat Belas Khalifah Antara Lain Kecuali

Dalam Perjalanan Politiknya, Bani Umayyah Memiliki Empat Belas Khalifah Antara Lain Kecuali

Posted on

Dalam sejarah Islam, Bani Umayyah dikenal sebagai keluarga yang memerintah setelah masa pemerintahan Khalifah Ali. Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, terjadi beberapa kejadian penting yang mempengaruhi sejarah Islam. Salah satu kejadian penting tersebut adalah adanya empat belas khalifah yang memerintah selama masa Bani Umayyah. Namun, ada satu khalifah yang tidak termasuk dalam daftar tersebut. Siapakah dia?

Bani Umayyah dan Sejarah Politik Islam

Bani Umayyah merupakan keluarga bangsawan yang berasal dari Mekkah. Mereka memiliki hubungan dekat dengan keluarga Nabi Muhammad SAW dan juga merupakan pengikut setia agama Islam. Pada awalnya, Bani Umayyah tidak memiliki peran politik yang terlalu penting dalam sejarah Islam. Namun, hal ini berubah setelah terjadinya perang Jamal dan perang Shiffin.

Pada masa itu, terjadi perpecahan di kalangan umat Islam. Ada kelompok yang mendukung Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah, dan ada juga kelompok yang mendukung Muawiyah bin Abu Sufyan. Muawiyah merupakan salah satu anggota keluarga Bani Umayyah yang memiliki pengaruh kuat di Syria.

Baca Juga:  Jelaskan Fungsi Tata Rias dalam Pementasan Teater

Pada akhirnya, Muawiyah berhasil mengalahkan kelompok yang mendukung Ali dan memproklamirkan dirinya sebagai khalifah. Setelah itu, dimulailah masa pemerintahan Bani Umayyah.

Empat Belas Khalifah Bani Umayyah

Selama masa pemerintahan Bani Umayyah, terdapat empat belas khalifah yang memerintah. Berikut adalah daftar mereka:

  1. Muawiyah bin Abu Sufyan (661-680 M)
  2. Yazid bin Muawiyah (680-683 M)
  3. Muawiyah bin Yazid (683-684 M)
  4. Marwan bin al-Hakam (684-685 M)
  5. Abd al-Malik bin Marwan (685-705 M)
  6. Al-Walid bin Abd al-Malik (705-715 M)
  7. Sulayman bin Abd al-Malik (715-717 M)
  8. Umar bin Abd al-Aziz (717-720 M)
  9. Yazid bin Abd al-Malik (720-724 M)
  10. Hisham bin Abd al-Malik (724-743 M)
  11. Al-Walid bin Yazid (743-744 M)
  12. Ibrahim bin al-Walid (744 M)
  13. Marwan bin Muhammad (744-750 M)
  14. Umayyah bin Abd al-Malik (750 M)

Khalifah yang Tidak Termasuk dalam Daftar

Setelah melihat daftar khalifah Bani Umayyah di atas, mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa ada empat belas khalifah saja. Padahal, seharusnya ada lima belas khalifah yang memerintah selama masa Bani Umayyah.

Jawabannya adalah karena salah satu khalifah memerintah hanya selama beberapa hari saja dan tidak dianggap sebagai khalifah yang sah. Khalifah tersebut adalah Yazid bin al-Walid, putra dari al-Walid bin Yazid.

Baca Juga:  Apa artinya senpai dalam bahasa Jepang??

Yazid bin al-Walid merupakan khalifah yang sangat kontroversial. Dia memerintah hanya selama beberapa hari setelah menggulingkan pamannya, Ibrahim bin al-Walid. Namun, segera setelah itu, dia digulingkan oleh pasukan yang dipimpin oleh Marwan bin Muhammad. Oleh karena itu, dia tidak dianggap sebagai khalifah yang sah.

Kejadian Penting Selama Masa Bani Umayyah

Selain adanya empat belas khalifah yang memerintah, masa pemerintahan Bani Umayyah juga merupakan masa yang penting dalam sejarah Islam. Beberapa kejadian penting yang terjadi selama masa Bani Umayyah antara lain:

  1. Perluasan wilayah kekuasaan Islam di Asia Tengah, Afrika Utara, Spanyol, dan India.
  2. Pembangunan masjid-masjid megah seperti Masjid Umayyah di Damaskus dan Masjid al-Haram di Mekkah.
  3. Pelaksanaan reformasi administratif dan keuangan di bawah pemerintahan Umar bin Abd al-Aziz.
  4. Konflik antara kelompok Syiah dan Sunni yang semakin memanas.
  5. Terjadinya revolusi Abbasiyah yang menggulingkan Bani Umayyah dari kekuasaan.

Kesimpulan

Dalam perjalanan politiknya, Bani Umayyah memiliki empat belas khalifah yang memerintah selama masa kekuasaannya. Namun, ada satu khalifah yang tidak dianggap sebagai khalifah yang sah karena hanya memerintah selama beberapa hari. Selama masa pemerintahan Bani Umayyah, terjadi beberapa kejadian penting yang mempengaruhi sejarah Islam. Beberapa di antaranya adalah perluasan wilayah kekuasaan Islam, pembangunan masjid-masjid megah, serta terjadinya konflik antara kelompok Syiah dan Sunni.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *