Carilah Pasangan Bangun yang Sebangun di Antara Gambar di

Carilah Pasangan Bangun yang Sebangun di Antara Gambar di

Posted on

Pengenalan

Pasangan bangun yang sebangun adalah dua bangun yang memiliki bentuk yang sama, namun ukurannya dapat berbeda. Dalam matematika, pasangan bangun yang sebangun sering digunakan untuk membandingkan ukuran dan properti antara dua bangun yang serupa. Dalam artikel ini, kita akan mencari pasangan bangun yang sebangun di antara gambar yang diberikan.

Apa itu Pasangan Bangun yang Sebangun?

Pasangan bangun yang sebangun terdiri dari dua bangun yang memiliki bentuk dan properti yang sama, tetapi ukurannya dapat berbeda. Dalam matematika, pasangan bangun yang sebangun sering digunakan untuk membandingkan ukuran dan properti antara dua bangun yang serupa. Dua bangun dikatakan sebangun jika mereka memiliki bentuk yang sama dan perbandingan ukuran panjang sisi dan sudut yang sama.

Bentuk dan Properti yang Sama

Untuk dapat diklasifikasikan sebagai pasangan bangun yang sebangun, dua bangun harus memiliki bentuk yang sama. Bentuk ini melibatkan jumlah sisi, sudut, dan hubungan relatif antara mereka. Misalnya, jika kita membandingkan dua segitiga, keduanya harus memiliki tiga sisi dan tiga sudut yang sama.

Selain bentuk yang sama, properti lain yang harus identik adalah hubungan relatif antara sisi dan sudut. Artinya, perbandingan ukuran sisi dan sudut di antara dua bangun harus sama. Jika kedua bangun memiliki panjang sisi yang berbeda, tetapi perbandingan ukuran sisi tetap sama, mereka masih dianggap sebangun.

Baca Juga:  Tujuan dari Pengisian Blok IX pada Daftar ST2023 L2 UTP

Perbandingan Ukuran Sisi

Perbandingan ukuran sisi adalah salah satu kriteria utama dalam mencari pasangan bangun yang sebangun. Dalam dua bangun yang sebangun, perbandingan ukuran sisi harus tetap konstan. Misalnya, jika kita membandingkan dua segitiga, panjang sisi A pada segitiga pertama harus memiliki perbandingan yang sama dengan panjang sisi A pada segitiga kedua. Hal yang sama berlaku untuk sisi B dan sisi C.

Jika perbandingan ukuran sisi pada kedua bangun tetap sama, meskipun panjang sisi mungkin berbeda, kita dapat menyimpulkan bahwa pasangan bangun tersebut sebangun. Perbandingan tersebut dapat berupa perbandingan satu banding satu, dua banding satu, atau perbandingan lainnya.

Perbandingan Ukuran Sudut

Selain perbandingan ukuran sisi, perbandingan ukuran sudut juga penting dalam mencari pasangan bangun yang sebangun. Dalam dua bangun yang sebangun, perbandingan ukuran sudut harus tetap konstan. Misalnya, jika kita membandingkan dua segitiga, sudut A pada segitiga pertama harus memiliki perbandingan yang sama dengan sudut A pada segitiga kedua. Hal yang sama berlaku untuk sudut B dan sudut C.

Dalam beberapa kasus, perbandingan ukuran sudut dapat dinyatakan dalam derajat atau radian. Jika perbandingan ukuran sudut pada kedua bangun tetap sama, meskipun ukuran sudut mungkin berbeda, kita dapat menyimpulkan bahwa pasangan bangun tersebut sebangun.

Contoh Pasangan Bangun yang Sebangun

Contoh pasangan bangun yang sebangun antara lain:

Segitiga

Segitiga adalah salah satu contoh bangun yang sering digunakan dalam mencari pasangan bangun yang sebangun. Dua segitiga dikatakan sebangun jika memiliki ketiga sudut yang sama dan perbandingan panjang sisi yang tetap. Misalnya, jika segitiga A memiliki panjang sisi 3, 4, dan 5, dan segitiga B memiliki panjang sisi 6, 8, dan 10, keduanya masih dianggap sebangun karena memiliki perbandingan ukuran sisi yang sama (1:2).

Persegi

Persegi juga merupakan contoh bangun yang sering digunakan dalam mencari pasangan bangun yang sebangun. Dua persegi dikatakan sebangun jika memiliki panjang sisi yang berbeda, tetapi perbandingan ukuran sisi tetap sama. Misalnya, jika persegi A memiliki panjang sisi 4, dan persegi B memiliki panjang sisi 8, keduanya masih dianggap sebangun karena memiliki perbandingan ukuran sisi yang sama (1:2).

Baca Juga:  Berapakah Hasil dari 200 dibagi 6?

Lingkaran

Lingkaran juga dapat membentuk pasangan bangun yang sebangun. Dua lingkaran dikatakan sebangun jika memiliki jari-jari yang berbeda, tetapi perbandingan ukuran jari-jari tetap sama. Misalnya, jika lingkaran A memiliki jari-jari 5, dan lingkaran B memiliki jari-jari 10, keduanya masih dianggap sebangun karena memiliki perbandingan ukuran jari-jari yang sama (1:2).

Jajaran Genjang

Jajaran genjang juga dapat membentuk pasangan bangun yang sebangun. Dua jajaran genjang dikatakan sebangun jika memiliki perbandingan panjang sisi dan sudut yang tetap. Misalnya, jika jajaran genjang A memiliki panjang sisi 4, 6, dan sudut 60 derajat, dan jajaran genjang B memiliki panjang sisi 8, 12, dan sudut 120 derajat, keduanya masih dianggap sebangun karena memiliki perbandingan ukuran sisi dan sudut yang sama.

Trapesium

Trapesium juga dapat membentuk pasangan bangun yang sebangun. Dua trapesium dikatakan sebangun jika memiliki perbandingan panjang sisi dan sudut yang tetap. Misalnya, jika trapesium A memiliki panjang sisi 3, 4, dan sudut 60 derajat, dan trapesium B memiliki panjang sisi 6, 8, dan sudut 120 derajat, keduanya masih dianggap sebangun karena memiliki perbandingan ukuran sisi dan sudut yang sama.

Cara Mencari Pasangan Bangun yang Sebangun

Untuk mencari pasangan bangun yang sebangun di antara gambar yang diberikan, kita perlu memperhatikan bentuk dan properti bangun-bangun tersebut. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Langkah 1: Perhatikan Bentuk Bangun

Perhatikan bentuk bangun pada gambar yang diberikan. Apakah bentuknya sama dengan bangun lainnya? Jika ya, lanjutkan ke langkah berikutnya.

Langkah 2: Bandingkan Ukuran Sisi

Bandingkan ukuran sisi bangun pada gambar yang diberikan dengan bangun lainnya. Jika perbandingan ukuran sisi sama, maka bangun-bangun tersebut sebangun.

Baca Juga:  Apa yang Dimaksud dengan Receiver dalam Ilmu Jaringan Komputer?

Langkah 3: Bandingkan Ukuran Sudut

Bandingkan ukuran sudut bangun pada gambar yang diberikan dengan bangun lainnya. Jika perbandingan ukuran sudut sama, maka bangun-bangun tersebut sebangun.

Contoh Penerapan

Untuk memahami lebih lanjut tentang mencari pasangan bangun yang sebangun, berikut adalah contoh penerapannya:

Penerapan pada Segitiga

Misalnya, diberikan dua segitiga dengan panjang sisi A = 4 cm, B = 6 cm, dan C = 8 cm, serta segitiga dengan panjang sisi X = 8 cm, Y = 12 cm, dan Z = 16 cm. Kedua segitiga tersebut sebangun karena memiliki perbandingan ukuran sisi yang sama (1:2).

Penerapan pada Persegi

Misalnya, diberikan dua persegi dengan panjang sisi A = 5 cm dan B = 10 cm serta persegi dengan panjang sisi X = 10 cm dan Y = 20 cm. Kedua persegi tersebut sebangun karena memiliki perbandingan ukuran sisi yang sama (1:2).

Penerapan pada Lingkaran

Misalnya, diberikan dua lingkaran dengan jari-jari A = 5 cm dan B = 10 cm. Kedua lingkaran tersebut sebangun karena memiliki perbandingan ukuran jari-jari yang sama (1:2).

Penerapan pada Jajaran Genjang

Misalnya, diberikan dua jajaran genjang dengan panjang sisi A = 4 cm, B = 6 cm, dan sudut 60 derajat, serta jajaran genjang dengan panjang sisi X = 8 cm, Y = 12 cm, dan sudut 120 derajat. Kedua jajaran genjang tersebut sebangun karena memiliki perbandingan ukuran sisi dan sudut yang sama.

Penerapan pada Trapesium

Misalnya, diberikan dua trapesium dengan panjang sisi A = 3 cm, B = 4 cm, dan sudut 60 derajat, serta trapesium dengan panjang sisi X = 6 cm, Y = 8 cm, dan sudut 120 derajat. Kedua trapesium tersebut sebangun karena memiliki perbandingan ukuran sisi dan sudut yang sama.

Kesimpulan

Dalam matematika, pasangan bangun yang sebangun adalah dua bangun yang memiliki bentuk yang sama, namun ukurannya dapat berbeda. Pasangan bangun yang sebangun digunakan untuk membandingkan ukuran dan properti antara dua bangun yang serupa. Untuk mencari pasangan bangun yang sebangun, perhatikan bentuk, ukuran sisi, dan ukuran sudut bangun tersebut. Dengan mencari pasangan bangun yang sebangun, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang perbandingan ukuran dan properti dalam matematika.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *