Anggaran fleksibel adalah anggaran yang dapat menyesuaikan dengan perubahan produksi dan hasil penjualan suatu perusahaan. Jenis anggaran ini mencakup biaya variabel per unit, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi potensi kenaikan atau penurunan kebutuhan produksi.
Anggaran fleksibel berbeda dengan anggaran tetap, yang dibuat berdasarkan produksi atau penjualan yang tetap. Anggaran tetap tidak dapat mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis, sehingga dapat menyebabkan penyimpangan atau variance yang besar antara anggaran dan realisasi.
Anggaran fleksibel memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
- Memudahkan perusahaan untuk melakukan analisis variance, yaitu perbandingan antara anggaran dan realisasi, serta penyebab-penyebabnya.
- Meningkatkan akurasi dan relevansi anggaran, karena sesuai dengan kondisi aktual yang terjadi.
- Mendorong perusahaan untuk lebih efisien dan efektif dalam mengelola sumber daya dan biaya.
Cara Menghitung Anggaran Fleksibel
Cara menghitung anggaran fleksibel dapat dilakukan dengan rumus di bawah ini:
Besarnya Anggaran Fleksibel = (Biaya Variabel x Kuantitas) + Biaya Tetap
Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi atau penjualan, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi atau penjualan, seperti sewa, gaji, dan biaya overhead tetap.
Kuantitas adalah jumlah produksi atau penjualan yang dianggarkan atau direalisasikan. Anggaran fleksibel dapat dibuat untuk berbagai tingkat kuantitas, sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Contoh Kasus Anggaran Fleksibel
Berikut ini adalah contoh kasus anggaran fleksibel dan perhitungannya:
Suatu produksi memiliki rencana dengan jumlah 10.000 unit, dengan biaya variabel sebesar Rp7.000,- dan biaya tetap sebesar Rp17.000.000,-. Namun, pada akhir periode, ternyata produksi hanya mencapai 8.000 unit. Berapa anggaran fleksibel untuk jumlah produksi yang direncanakan dan yang direalisasikan?
Anggaran fleksibel untuk jumlah produksi yang direncanakan adalah:
Anggaran Fleksibel = (Biaya Variabel x Kuantitas) + Biaya Tetap Anggaran Fleksibel = (Rp7.000,- x 10.000 unit) + Rp17.000.000,- Anggaran Fleksibel = Rp87.000.000,-
Anggaran fleksibel untuk jumlah produksi yang direalisasikan adalah:
Anggaran Fleksibel = (Biaya Variabel x Kuantitas) + Biaya Tetap Anggaran Fleksibel = (Rp7.000,- x 8.000 unit) + Rp17.000.000,- Anggaran Fleksibel = Rp73.000.000,-
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa anggaran fleksibel dapat menyesuaikan dengan perubahan jumlah produksi yang terjadi. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih mudah melakukan analisis variance dan mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan.
Kesimpulan
Anggaran fleksibel adalah anggaran yang dapat menyesuaikan dengan perubahan produksi dan hasil penjualan suatu perusahaan. Anggaran fleksibel memiliki beberapa keuntungan, seperti memudahkan analisis variance, meningkatkan akurasi dan relevansi anggaran, dan mendorong efisiensi dan efektivitas perusahaan. Cara menghitung anggaran fleksibel adalah dengan menggunakan rumus:
Besarnya Anggaran Fleksibel = (Biaya Variabel x Kuantitas) + Biaya Tetap
Anggaran fleksibel dapat dibuat untuk berbagai tingkat kuantitas, sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Contoh kasus anggaran fleksibel dapat dilihat pada bagian sebelumnya.