Candi Borobudur: Peninggalan Monumental Bersejarah yang Bercorak Buddha

Candi Borobudur: Peninggalan Monumental Bersejarah yang Bercorak Buddha

Posted on

Indonesia memiliki banyak peninggalan sejarah yang menunjukkan pengaruh kebudayaan Hindu dan Buddha di masa lalu. Salah satu peninggalan monumental yang berupa bangunan bercorak buddha dari masa pengaruh hindu dan buddha di indonesia yaitu candi Borobudur.

Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.

Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.

Struktur dan Arsitektur Candi Borobudur

Candi Borobudur memiliki struktur yang unik dan kompleks. Candi ini dibangun dengan menggunakan batu andesit yang disusun tanpa menggunakan semen atau perekat lainnya. Batu-batu tersebut disusun dengan sistem saling kunci seperti permainan lego.

Candi ini memiliki bentuk dasar bujur sangkar dengan panjang sisi 123 meter dan tinggi 42 meter. Candi ini terdiri dari sembilan lapis atau tingkat yang melambangkan sembilan tahap pencapaian kesempurnaan dalam ajaran Buddha Mahayana.

Baca Juga:  Reformasi dan Upaya Membangun Kehidupan Demokratis di Indonesia

Tingkat pertama hingga keenam berbentuk bujur sangkar, sedangkan tingkat ketujuh hingga kesembilan berbentuk lingkaran. Tingkat pertama hingga keenam disebut sebagai zona Kamadhatu (dunia nafsu), tingkat ketujuh disebut sebagai zona Rupadhatu (dunia bentuk), dan tingkat kedelapan dan kesembilan disebut sebagai zona Arupadhatu (dunia tanpa bentuk).

Di setiap tingkat terdapat relief yang menggambarkan kisah-kisah dalam ajaran Buddha, seperti kisah kehidupan Sidharta Gautama, kisah Jataka (kisah-kisah kebajikan dalam kehidupan sebelumnya Buddha), kisah Awadana (kisah-kisah kebajikan para bodhisatwa), dan kisah Lalitawistara (kisah kelahiran hingga pencerahan Buddha).

Di setiap sudut candi terdapat stupa berbentuk lonceng yang berisi patung Buddha dalam posisi duduk bersila dengan sikap tangan yang berbeda-beda. Patung-patung ini melambangkan lima arah mata angin dan lima Dhyani Buddha (Buddha-Buddha utama dalam ajaran Mahayana).

Di puncak candi terdapat stupa utama yang berdiameter 9,9 meter dan berisi patung Buddha Vairocana (Buddha pusat). Stupa utama ini melambangkan pencapaian Nirwana atau kesempurnaan tertinggi dalam ajaran Buddha.

Sejarah dan Kebudayaan Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan salah satu bukti kejayaan peradaban dan kebudayaan Indonesia di masa lalu. Candi ini dibangun dengan menggunakan teknologi dan seni yang canggih untuk masa itu. Candi ini juga menunjukkan kearifan dan toleransi masyarakat Indonesia yang mampu menyatukan berbagai unsur kebudayaan, seperti Hindu, Buddha, Jawa, dan India.

Baca Juga:  Peristiwa Naiknya Aktivitas Gunung Api yang Bisa Berakibat pada Kebencanaan

Candi Borobudur diduga dibangun selama kurang lebih 75 tahun sejak awal abad ke-9 Masehi. Candi ini merupakan pusat ibadah dan pembelajaran agama Buddha Mahayana yang berkembang di Jawa Tengah pada masa itu. Candi ini juga merupakan tempat ziarah bagi umat Buddha dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri.

Candi Borobudur mengalami masa keemasan hingga abad ke-11 Masehi, ketika kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Tengah masih berkuasa. Namun, sejak abad ke-12 Masehi, candi ini mulai ditinggalkan dan terlupakan karena pergeseran pusat kekuasaan dan agama ke Jawa Timur. Candi ini kemudian tertutup oleh abu vulkanik dan tumbuhan liar selama berabad-abad.

Candi Borobudur kembali ditemukan oleh orang Eropa pada abad ke-19 Masehi, ketika Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Candi ini kemudian dilakukan penelitian dan pemugaran oleh pemerintah kolonial Belanda dengan bantuan beberapa ahli dan organisasi internasional.

Candi Borobudur saat ini menjadi salah satu situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO sejak tahun 1991. Candi ini juga menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang populer di Indonesia. Candi ini menjadi tempat perayaan Waisak bagi umat Buddha setiap tahunnya. Candi ini juga menjadi sumber inspirasi bagi seniman, penulis, dan peneliti.

Baca Juga:  Integrasi Nasional: Menghargai Perbedaan, Menyatukan Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika

Kesimpulan

Candi Borobudur adalah salah satu peninggalan monumental yang berupa bangunan bercorak buddha dari masa pengaruh hindu dan buddha di indonesia yaitu. Candi ini memiliki struktur dan arsitektur yang unik dan kompleks yang menggambarkan ajaran Buddha Mahayana. Candi ini juga memiliki sejarah dan kebudayaan yang kaya dan menarik yang menunjukkan kejayaan peradaban dan kearifan masyarakat Indonesia di masa lalu.

Pos Terkait: