HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menyebabkan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). HIV dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu yang mengandung virus tersebut, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Namun, tidak semua cairan tubuh manusia dapat menularkan HIV. Lalu, cairan tubuh apa saja yang tidak bisa menularkan HIV?
Air Liur
Air liur atau saliva adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar ludah di mulut. Air liur berfungsi untuk membantu proses pencernaan, membersihkan mulut, dan menjaga kelembapan selaput lendir. Air liur juga mengandung antibodi dan enzim yang dapat melawan bakteri dan virus.
Meskipun air liur berasal dari penderita HIV, air liur tidak bisa menularkan HIV kepada orang lain. Hal ini karena konsentrasi virus HIV dalam air liur sangat rendah dan tidak cukup untuk menginfeksi orang lain. Selain itu, air liur juga mengandung enzim lisozim yang dapat merusak dinding sel virus HIV.
Oleh karena itu, aktivitas seperti berciuman, berbagi gelas atau sendok, atau bersin tidak dapat menularkan HIV melalui air liur.
Keringat
Keringat adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar keringat di kulit. Keringat berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, mengeluarkan racun, dan menjaga keseimbangan elektrolit. Keringat juga mengandung air, garam, urea, asam laktat, dan beberapa zat lain.
Keringat tidak bisa menularkan HIV karena keringat tidak mengandung virus HIV. Virus HIV tidak dapat bertahan hidup di lingkungan yang asin dan asam seperti keringat. Selain itu, keringat juga tidak dapat masuk ke dalam aliran darah orang lain kecuali ada luka terbuka.
Oleh karena itu, aktivitas seperti berpelukan, bersalaman, atau berolahraga bersama tidak dapat menularkan HIV melalui keringat.
Air Mata
Air mata adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal di mata. Air mata berfungsi untuk membersihkan dan melumasi mata, mencegah infeksi, dan mengirimkan sinyal emosi. Air mata juga mengandung air, garam, protein, antibodi, dan enzim.
Air mata tidak bisa menularkan HIV karena air mata tidak mengandung virus HIV. Virus HIV tidak dapat bertahan hidup di lingkungan yang asin dan basa seperti air mata. Selain itu, air mata juga tidak dapat masuk ke dalam aliran darah orang lain kecuali ada luka terbuka.
Oleh karena itu, aktivitas seperti menangis, meneteskan obat tetes mata, atau menyeka mata tidak dapat menularkan HIV melalui air mata.
Urin
Urin adalah cairan yang dihasilkan oleh ginjal sebagai hasil dari penyaringan darah. Urin berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, dan mengatur pH darah. Urin juga mengandung air, urea, kreatinin, asam urat, garam, dan beberapa zat lain.
Urin tidak bisa menularkan HIV karena urin tidak mengandung virus HIV. Virus HIV tidak dapat bertahan hidup di lingkungan yang asin dan asam seperti urin. Selain itu, urin juga tidak dapat masuk ke dalam aliran darah orang lain kecuali ada luka terbuka.
Oleh karena itu, aktivitas seperti buang air kecil, berbagi toilet, atau berhubungan seks dengan menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung urin tidak dapat menularkan HIV melalui urin.
Feses
Feses adalah cairan yang dihasilkan oleh usus besar sebagai hasil dari pencernaan makanan. Feses berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa pencernaan, bakteri usus, dan sel-sel mati. Feses juga mengandung air, serat, lemak, protein, garam, bakteri, dan beberapa zat lain.
Feses tidak bisa menularkan HIV karena feses tidak mengandung virus HIV. Virus HIV tidak dapat bertahan hidup di lingkungan yang asin dan basa seperti feses. Selain itu, feses juga tidak dapat masuk ke dalam aliran darah orang lain kecuali ada luka terbuka.
Oleh karena itu, aktivitas seperti buang air besar, berbagi toilet, atau berhubungan seks anal tanpa kondom tidak dapat menularkan HIV melalui feses.
Kesimpulan
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menyebabkan AIDS. HIV dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu yang mengandung virus tersebut, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Namun, tidak semua cairan tubuh manusia dapat menularkan HIV. Cairan tubuh yang tidak bisa menularkan HIV adalah air liur, keringat, air mata, urin, dan feses. Hal ini karena cairan-cairan tersebut tidak mengandung virus HIV atau memiliki mekanisme pertahanan yang dapat merusak virus HIV.
Untuk mencegah penularan HIV, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, seperti menggunakan kondom saat berhubungan seks, tidak berbagi jarum suntik atau alat tajam lainnya, melakukan tes HIV secara rutin, dan mengonsumsi obat antiretroviral jika terinfeksi HIV.