Budidaya Pembenihan Ikan Nila pada Kolam Air Deras: Cara, Syarat, dan Keuntungan

Budidaya Pembenihan Ikan Nila pada Kolam Air Deras: Cara, Syarat, dan Keuntungan

Posted on

Ikan nila adalah salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan pada kolam air deras. Ikan nila memiliki banyak kelebihan, seperti tahan penyakit, cepat tumbuh, dan disukai sebagai ikan konsumsi. Budidaya pembenihan ikan nila pada kolam air deras bisa memberikan hasil yang lebih optimal daripada pada kolam air tergenang atau keramba jaring apung. Artikel ini akan membahas tentang cara budidaya pembenihan ikan nila pada kolam air deras yang baik dan benar.

Apa itu Kolam Air Deras?

Kolam air deras adalah sistem kolam budidaya ikan yang menggunakan air deras atau tempat pembesaran ikan yang airnya mengalir secara terus-menerus. Kolam ini memiliki debit air yang cukup besar sehingga dengan hitungan menit seluruh volume air dapat tergantikan. Teknologi pembudidaya ikan menggunakan kolam air deras ini diadopsi dari Jepang dan pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun 80-an.

Syarat Budidaya Kolam Air Deras

Untuk budidaya ikan pada kolam air deras, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

Baca Juga:  Mengapa Politik Indonesia Tidak Stabil pada Masa Orde Lama?

Cara Budidaya Pembenihan Ikan Nila pada Kolam Air Deras

Setelah menyiapkan kolam air deras sesuai dengan syarat-syarat di atas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan budidaya pembenihan ikan nila. Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda lakukan:

  • Pilih benih ikan nila yang berkualitas, berukuran seragam (sekitar 10 sampai 12 cm), aktif bergerak, dan tidak cacat. Seleksi benih ikan nila bisa dilakukan dengan cara memisahkan benih yang mati, cacat, atau kurang sehat dari benih yang sehat.
  • Tebar benih ikan nila pada pagi hari untuk mempercepat proses adaptasi. Jumlah benih yang ditebar tergantung pada luas dan kapasitas kolam. Sebagai acuan, Anda bisa menebar sekitar 50 sampai 100 ekor benih per meter persegi.
  • Beri pakan ikan nila secara merata dan rutin 3 kali sehari pada pagi, siang, dan sore hari. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan ukuran ikan nila. Anda bisa menggunakan pakan buatan (pellet) atau pakan alami (cacing, plankton, dll). Pastikan pakan yang diberikan tidak berlebihan atau kurang, karena akan mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan ikan nila.
  • Lakukan pemeliharaan kualitas air secara berkala setiap bulannya. Anda bisa mengukur parameter kualitas air seperti suhu, pH, oksigen terlarut, dan amonia. Jika ada parameter yang tidak sesuai dengan standar, Anda harus segera mengambil tindakan perbaikan, seperti mengganti sebagian air kolam, menambahkan aerasi, atau menambahkan bahan kimia tertentu.
  • Lakukan pengendalian hama dan penyakit yang mungkin menyerang ikan nila. Anda bisa mengenali gejala hama dan penyakit dari perilaku atau kondisi fisik ikan nila. Jika ada ikan yang terinfeksi, Anda harus segera mengisolasi atau membuang ikan tersebut. Anda juga bisa memberikan obat-obatan atau bahan alami yang bisa mencegah atau mengobati hama dan penyakit ikan nila.
  • Panen ikan nila setelah mencapai ukuran konsumsi sekitar 250 gram. Masa panen ikan nila pada kolam air deras biasanya sekitar 3 bulan. Anda bisa menggunakan jaring atau alat lainnya untuk menangkap ikan nila dari kolam. Setelah itu, Anda bisa menjual ikan nila ke pasar atau konsumen langsung.
Baca Juga:  Mengapa Pembagian CP Menggunakan Sistem Fase Bukan Kelas?

Keuntungan Budidaya Pembenihan Ikan Nila pada Kolam Air Deras

Budidaya pembenihan ikan nila pada kolam air deras memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

  • Ikan nila bisa tumbuh lebih cepat karena tubuhnya terus aktif bergerak dan makan dengan rakus.
  • Ikan nila memiliki kualitas daging yang lebih baik karena tidak banyak mengandung lemak.
  • Ikan nila memiliki harga jual yang lebih tinggi karena lebih disukai oleh konsumen.
  • Ikan nila lebih tahan terhadap penyakit karena mendapatkan oksigen yang cukup dari air deras.
  • Ikan nila lebih mudah dipelihara karena tidak membutuhkan perawatan yang rumit.
Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *