VOC atau Vereenigde Oost-Indische Compagnie adalah sebuah perusahaan dagang Belanda yang didirikan pada tahun 1602 untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Asia, khususnya di Nusantara. VOC memiliki banyak hak istimewa atau hak octroi yang diberikan oleh pemerintah Belanda, seperti monopoli perdagangan, mencetak mata uang sendiri, memiliki pasukan dan armada laut, membangun benteng, mengadakan perjanjian dan menyatakan perang dengan negara lain, menjalankan kekuasaan kehakiman, memungut pajak, dan menyelenggarakan pemerintahan sendiri.
Namun, tidak semua hal yang dilakukan oleh VOC termasuk dalam hak octroi yang dimilikinya. Ada beberapa hal yang bukan merupakan hak octroi yang dimiliki VOC, antara lain:
- Membangun pabrik gula. VOC tidak memiliki hak untuk membangun pabrik gula di Nusantara, karena itu bukan bagian dari monopoli perdagangan rempah-rempah. Pabrik gula adalah usaha swasta yang dilakukan oleh para pedagang Eropa dan Tionghoa di Jawa dan Sumatera.
- Menyebarkan agama Kristen. VOC tidak memiliki hak untuk menyebarkan agama Kristen di Nusantara, karena itu bukan tujuan dari perusahaan dagang tersebut. VOC hanya tertarik pada keuntungan ekonomi, bukan pada misi agama. VOC bahkan melarang para misionaris untuk masuk ke wilayahnya.
- Menghapus sistem kerajaan. VOC tidak memiliki hak untuk menghapus sistem kerajaan di Nusantara, karena itu bukan wewenangnya sebagai perusahaan dagang. VOC hanya berusaha untuk menguasai dan mempengaruhi para raja-raja setempat dengan cara bersekutu, berperang, atau membuat perjanjian dengan mereka. VOC tidak pernah menghapus sistem kerajaan secara keseluruhan.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berikut ini yang bukan merupakan hak octroi yang dimiliki VOC adalah membangun pabrik gula, menyebarkan agama Kristen, dan menghapus sistem kerajaan. Hal-hal tersebut dilakukan oleh VOC tanpa dasar hukum yang sah dari pemerintah Belanda.