Benua Kuning: Sejarah dan Makna di Balik Julukan Benua Asia

Benua Kuning: Sejarah dan Makna di Balik Julukan Benua Asia

Posted on

Benua Asia adalah benua terbesar dan terpadat di dunia, dengan luas mencapai 44,579,000 kilometer persegi atau sekitar 29,5 persen dari total luas daratan Bumi. Benua ini juga memiliki beragam budaya, agama, bahasa, dan etnis yang menjadikannya sebagai benua yang kaya akan keragaman.

Namun, tahukah Anda bahwa Benua Asia memiliki julukan lain yang mungkin tidak begitu populer? Ya, Benua Asia sering disebut sebagai Benua Kuning. Lantas, dari mana asal julukan ini dan apa maknanya?

Daftar Isi

Asal Julukan Benua Kuning

Julukan Benua Kuning untuk Benua Asia berasal dari warna kulit mayoritas penduduknya yang kekuningan, khususnya dari ras Mongoloid. Ras Mongoloid banyak ditemukan di China, Mongolia, Korea, Jepang, dan Vietnam.

Sebutan ini dulunya digunakan oleh bangsa Eropa untuk menunjuk orang-orang Asia yang memiliki warna kulit kekuningan. Julukan ini mungkin terdengar agak rasis atau diskriminatif di zaman sekarang, tetapi pada masa lalu julukan ini tidak dimaksudkan untuk mengejek atau merendahkan.

Makna Julukan Benua Kuning

Julukan Benua Kuning untuk Benua Asia tidak hanya sekadar bermakna warna saja, melainkan juga sebagai ciri khas. Warna kuning kemudian digunakan oleh Benua Asia untuk bendera olimpiade, yang terdiri dari sebuah cincin yang berkaitan dengan warna-warna benua lainnya.

Baca Juga:  KemenPAN-RB: Tugas, Fungsi, dan Program Unggulan

Selain itu, warna kuning keemasan juga berperan penting dalam budaya China. Makna warna kuning bagi mereka adalah kekaisaran. Pada zaman dulu, hanya kaisar China yang boleh mengenakan jubah berwarna kuning keemasan.

Dengan demikian, julukan Benua Kuning untuk Benua Asia bisa diartikan sebagai penghargaan atau pengakuan atas kebesaran dan keberagaman benua ini. Benua Asia memang layak disebut sebagai benua yang luar biasa.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *