Bakteri adalah organisme bersel satu yang termasuk ke dalam kingdom Monera. Bakteri dapat tumbuh dan berkembang dengan cara pembelahan biner secara aseksual. Pembelahan biner berlangsung dalam jangka waktu yang teratur dengan kelipatan secara eksponensial. Pola pertumbuhan bakteri dapat digambarkan secara grafis sebagai jumlah sel hidup dalam suatu populasi dari waktu ke waktu dan dikenal sebagai kurva pertumbuhan bakteri.
Kurva pertumbuhan bakteri terdiri dari empat fase, yaitu fase lag, fase logaritma atau eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Fase lag adalah fase penyesuaian bakteri dengan lingkungan yang baru. Fase logaritma atau eksponensial adalah fase pembelahan sel bakteri yang paling tinggi. Fase stasioner adalah fase terbatasnya pertumbuhan bakteri dan terjadi secara konstan atau tetap. Fase kematian adalah fase yang terjadi ketika lingkungan menjadi tidak menguntungkan bagi bakteri, sehingga dapat menyebabkan kematian.
Pertumbuhan kriptik adalah pertambahan jumlah sel yang sebanding dengan kematian sel. Pertumbuhan kriptik pada bakteri terjadi pada tahap stasioner. Pada fase ini, laju pertumbuhan bakteri sama dengan laju kematiannya, sehingga jumlah populasi organisme ini akan tetap. Keseimbangan ini terjadi karena adanya pengurangan derajat pembelahan sel akibat kadar nutrisi yang tidak cukup dan akumulasi produk yang beracun bagi sel sehingga mengganggu proses pembelahan.
Pertumbuhan kriptik pada bakteri memiliki beberapa implikasi, antara lain:
- Pertumbuhan kriptik dapat menyebabkan perubahan sifat genetik dan fisiologis pada bakteri, seperti resistensi terhadap antibiotik atau bahan kimia lainnya.
- Pertumbuhan kriptik dapat mempengaruhi hasil pengukuran pertumbuhan bakteri, seperti jumlah sel hidup, jumlah sel total, atau aktivitas metabolik.
- Pertumbuhan kriptik dapat mempengaruhi interaksi bakteri dengan lingkungan, seperti siklus biogeokimia, degradasi polutan, atau patogenisitas.