Pada dasarnya, manusia membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Energi tersebut diperoleh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Namun, bagaimana proses perubahan energi kimia menjadi energi gerak pada manusia? Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara lengkap mengenai proses tersebut.
Proses Pencernaan
Setelah makanan dan minuman masuk ke dalam tubuh, proses pencernaan dimulai. Pencernaan bertujuan untuk memecah makanan menjadi zat-zat yang lebih kecil agar bisa diserap oleh tubuh. Pada proses ini, karbohidrat, protein, dan lemak dipecah menjadi glukosa, asam amino, dan asam lemak.
Proses Respirasi Sel
Setelah makanan dicerna, zat-zat kecil tersebut akan diserap oleh sel-sel tubuh. Selanjutnya, asam amino dan asam lemak akan dipecah lagi menjadi asam piruvat. Asam piruvat akan masuk ke dalam mitokondria, yaitu organel sel yang berfungsi sebagai pembangkit energi.
Di dalam mitokondria, asam piruvat akan mengalami proses oksidasi. Proses ini akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat). ATP inilah yang menjadi sumber energi bagi sel-sel tubuh.
Proses Kontraksi Otot
Setelah ATP terbentuk, energi tersebut akan digunakan oleh otot untuk melakukan kontraksi. Kontraksi otot merupakan proses di mana otot mengecil dan menghasilkan gerakan. Pada saat kontraksi terjadi, ATP akan dipecah menjadi ADP (adenosin difosfat) dan Pi (fosfat). Proses pelepasan energi dari ATP inilah yang digunakan untuk menggerakkan otot.
Setelah ADP dan Pi terbentuk, keduanya akan diubah lagi menjadi ATP melalui proses fosforilasi oksidatif. Proses ini akan menghasilkan energi untuk digunakan kembali oleh otot dalam melakukan kontraksi.
Kesimpulan
Dalam proses perubahan energi kimia menjadi energi gerak pada manusia, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan ini meliputi proses pencernaan, proses respirasi sel, dan proses kontraksi otot. Pada akhirnya, energi yang diperoleh dari makanan akan digunakan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari.