Bagaimana Pandangan Kaum Merkantilisme Mengenai Perdagangan Internasional

Bagaimana Pandangan Kaum Merkantilisme Mengenai Perdagangan Internasional

Posted on

Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang dan jasa antara negara-negara di dunia. Perdagangan internasional memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan suatu negara. Namun, tidak semua negara memiliki pandangan yang sama mengenai perdagangan internasional. Salah satu pandangan yang pernah berkembang dalam sejarah perdagangan internasional adalah pandangan kaum merkantilisme.

Apa itu Merkantilisme?

Merkantilisme adalah suatu sistem kebijakan ekonomi yang dianut oleh sebagian besar negara-negara Eropa pada abad ke-15 hingga ke-18. Sistem ini bertujuan untuk memperkuat negara nasional dan meningkatkan kemakmuran nasional melalui perdagangan internasional. Kaum merkantilisme adalah kelompok orang yang memiliki ideologi kapitalis komersial yang mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan individu atau kelompok.

Bagaimana Pandangan Kaum Merkantilisme Mengenai Perdagangan Internasional?

Kaum merkantilisme memiliki pandangan yang khas mengenai perdagangan internasional. Mereka beranggapan bahwa perdagangan internasional adalah suatu permainan zero-sum, di mana suatu negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan cara mengorbankan negara lain. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk mencapai dan mempertahankan surplus perdagangan, yaitu kondisi di mana nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor.

Baca Juga:  Alexander Graham Bell: Ilmuwan dan Penemu Telepon

Salah satu cara untuk mencapai surplus perdagangan adalah dengan menumpuk logam mulia, terutama emas dan perak, yang dianggap sebagai ukuran kekayaan dan kekuasaan suatu negara. Logam mulia dapat diperoleh melalui perdagangan atau penjajahan terhadap negara-negara lain. Pada masa itu, logam mulia digunakan sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Oleh karena itu, kaum merkantilisme melarang ekspor logam mulia dan berusaha untuk mengimpor sebanyak mungkin barang-barang lain yang dapat ditukar dengan logam mulia.

Selain itu, kaum merkantilisme juga menerapkan kebijakan proteksionis, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk melindungi industri domestik dan pembangunan nasional dari persaingan luar negeri. Beberapa bentuk kebijakan proteksionis yang dilakukan oleh kaum merkantilisme adalah:

  • Memberikan subsidi atau insentif kepada industri-industri yang menghasilkan barang-barang ekspor, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan volume ekspor.
  • Melarang atau membatasi impor barang-barang yang dapat diproduksi di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang asing dan mendorong perkembangan industri domestik.
  • Menetapkan tarif atau pajak tinggi terhadap barang-barang impor, sehingga dapat menaikkan harga barang-barang asing dan menurunkan permintaan terhadapnya.
  • Membentuk monopoli perdagangan atau perusahaan dagang milik negara yang berhak melakukan perdagangan dengan negara-negara tertentu atau daerah-daerah jajahan, sehingga dapat menguasai pasar dan memperoleh keuntungan maksimal.
Baca Juga:  Gerakan Kayang dalam Senam Lantai: Pengertian, Cara, dan Manfaat

Apa Kelemahan Pandangan Kaum Merkantilisme Mengenai Perdagangan Internasional?

Pandangan kaum merkantilisme mengenai perdagangan internasional memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

  • Pandangan ini mengabaikan manfaat dari perdagangan bebas, yaitu perdagangan yang tidak dibatasi oleh hambatan-hambatan perdagangan. Perdagangan bebas dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat, karena setiap negara dapat memproduksi dan mengkonsumsi barang-barang yang memiliki keunggulan komparatif atau biaya kesempatan terendah.
  • Pandangan ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam perdagangan internasional, karena setiap negara berusaha untuk mencapai surplus perdagangan tanpa memperhatikan kebutuhan dan kemampuan negara-negara lain. Hal ini dapat menimbulkan konflik dan persaingan yang tidak sehat antara negara-negara, bahkan dapat menyebabkan perang dagang atau perang militer.
  • Pandangan ini menyebabkan inflasi atau kenaikan harga umum di dalam negeri, karena penumpukan logam mulia akan meningkatkan jumlah uang beredar dan menurunkan nilai uang. Hal ini dapat mengurangi daya beli masyarakat dan menurunkan kualitas hidup. Selain itu, inflasi juga dapat mengurangi daya saing ekspor, karena harga barang-barang domestik akan menjadi lebih mahal dibandingkan dengan harga barang-barang asing.

Kesimpulan

Kaum merkantilisme memiliki pandangan yang khas mengenai perdagangan internasional. Mereka beranggapan bahwa perdagangan internasional adalah suatu permainan zero-sum, di mana suatu negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan cara mengorbankan negara lain. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk mencapai dan mempertahankan surplus perdagangan, yaitu kondisi di mana nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor.

Baca Juga:  Bagaimana Cara Bermusyawarah Agar Berjalan dengan Lancar?

Salah satu cara untuk mencapai surplus perdagangan adalah dengan menumpuk logam mulia, terutama emas dan perak, yang dianggap sebagai ukuran kekayaan dan kekuasaan suatu negara. Selain itu, kaum merkantilisme juga menerapkan kebijakan proteksionis, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk melindungi industri domestik dan pembangunan nasional dari persaingan luar negeri.

Namun, pandangan kaum merkantilisme mengenai perdagangan internasional memiliki beberapa kelemahan, antara lain mengabaikan manfaat dari perdagangan bebas, menyebabkan ketidakseimbangan dalam perdagangan internasional, dan menyebabkan inflasi di dalam negeri.

Pos Terkait: