Bagaimana Membuat Peta Konsep untuk Buku Fiksi

Bagaimana Membuat Peta Konsep untuk Buku Fiksi

Posted on

Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita yang dibuat oleh pengarang berdasarkan imajinasi atau khayalan. Buku fiksi biasanya memiliki unsur-unsur seperti tokoh, latar, alur, tema, sudut pandang, dan gaya bahasa. Untuk memahami isi dan pesan dari buku fiksi, kita dapat membuat peta konsep yang menggambarkan hubungan antara unsur-unsur tersebut. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat peta konsep untuk buku fiksi.

  1. Melihat judul bab pada buku. Judul bab biasanya memberikan gambaran umum tentang apa yang akan dibahas atau diceritakan dalam bab tersebut. Judul bab dapat menjadi ide utama atau konsep pokok dalam peta konsep.
  2. Memperhatikan bagian-bagian yang akan dijelaskan pada bab tersebut. Bagian-bagian ini dapat berupa paragraf, kalimat, atau kata-kata kunci yang mengandung informasi penting atau rincian tentang ide utama. Bagian-bagian ini dapat menjadi ide sekunder atau konsep penunjang dalam peta konsep.
  3. Mendata pokok-pokok isi bab pada buku. Pokok-pokok isi ini dapat berupa informasi tentang tokoh, latar, alur, tema, sudut pandang, atau gaya bahasa yang ada dalam bab tersebut. Pokok-pokok isi ini dapat menjadi ide tersier atau konsep spesifik dalam peta konsep.
  4. Menyimpulkan isi bab pada buku. Menyimpulkan isi bab berarti menentukan pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui bab tersebut. Pesan atau makna ini dapat menjadi ide kuartal atau konsep inti dalam peta konsep.
  5. Menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam peta konsep. Ide utama atau konsep pokok ditempatkan di tengah atau di puncak peta konsep. Ide sekunder atau konsep penunjang ditempatkan di bawah atau di sekitar ide utama dengan garis penghubung. Ide tersier atau konsep spesifik ditempatkan di bawah atau di sekitar ide sekunder dengan garis penghubung. Ide kuartal atau konsep inti ditempatkan di bawah atau di sekitar ide tersier dengan garis penghubung.
  6. Memberi label pada garis penghubung. Label ini berupa kata-kata yang menjelaskan hubungan antara ide-ide atau konsep-konsep dalam peta konsep. Label ini dapat berupa kata sambung, kata depan, kata keterangan, atau frasa.
  7. Memberi judul pada peta konsep. Judul ini berupa kalimat yang menggambarkan secara singkat isi dan tujuan dari peta konsep.
Baca Juga:  Jelaskan Fungsi Tata Rias dalam Pementasan Teater

Contoh peta konsep untuk buku fiksi:

Peta konsep ini dibuat berdasarkan buku fiksi berjudul “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata. Pada bab pertama, pengarang menceritakan tentang latar belakang dan kehidupan tokoh utama, Ikal, yang tinggal di Belitong. Ide utama dari bab ini adalah “Ikal dan Belitong”. Ide sekunder dari bab ini adalah “Keluarga Ikal”, “Sekolah Ikal”, dan “Lingkungan Ikal”. Ide tersier dari bab ini adalah “Ayah Ikal”, “Ibu Ikal”, “A Kiong”, “Lintang”, “Mahar”, “Sekolah Muhammadiyah”, “Guru-guru”, “Siswa-siswa”, “Tambang Timah”, “Pantai”, dan “Gunung”. Ide kuartal dari bab ini adalah “Cinta Ikal pada Belitong”. Label pada garis penghubung adalah “adalah”, “terdiri dari”, “bernama”, “mengajar di”, “belajar di”, “berada di”, dan “menyukai”.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *