Bagaimana Cara Pengarang Menggambarkan Watak Tokoh Cerita dalam Sebuah Drama?

Bagaimana Cara Pengarang Menggambarkan Watak Tokoh Cerita dalam Sebuah Drama?

Posted on

Drama adalah salah satu bentuk karya sastra yang ditulis untuk dipentaskan di atas panggung. Drama memiliki unsur-unsur intrinsik seperti tema, alur, latar, tokoh, dan dialog. Salah satu unsur intrinsik yang penting dalam drama adalah tokoh, yaitu individu rekaan yang berperan dalam cerita.

Tokoh dalam drama memiliki watak atau karakter, yaitu sifat-sifat batin yang menentukan perilaku dan sikapnya. Watak tokoh dapat berupa watak utama (protagonis) atau watak lawan (antagonis). Watak tokoh dapat juga dibedakan menjadi watak bulat (dinamis) atau watak datar (statis).

Pengarang memiliki cara-cara tertentu untuk menggambarkan watak tokoh cerita dalam sebuah drama. Ada dua metode yang umum digunakan, yaitu metode analitik dan metode dramatik.

Metode Analitik

Metode analitik adalah metode penggambaran watak tokoh secara langsung oleh pengarang. Pengarang akan mendeskripsikan seorang tokoh melalui penjelasan berupa kalimat-kalimat. Metode ini biasanya digunakan oleh kisah-kisah rekaan zaman dahulu, sehingga pembaca hanya mengandalkan penjelasan yang dilakukan pengarang.

Metode analitik dapat melalui beberapa cara, yaitu:

  • Penggunaan nama tokoh. Nama tokoh dapat digunakan untuk memperjelas dan mempertajam perwatakan tokoh serta melukiskan kualitas karakteristik yang membedakannya dengan tokoh lain. Misalnya, nama Romeo dan Juliet menggambarkan tokoh-tokoh yang romantis dan tragis.
  • Penggambaran fisik dan perilaku tokoh. Pengarang dapat melukiskan secara langsung bentuk fisik, cara berpakaian, ekspresi wajah, gerak tubuh, suara, dan lain-lain yang menunjukkan watak tokoh. Misalnya, pengarang dapat menggambarkan tokoh yang pemarah dengan menggunakan kata-kata seperti merah muka, berteriak, menggebrak meja, dan sebagainya.
  • Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh. Pengarang dapat melukiskan tempat tinggal, pekerjaan, status sosial, keluarga, teman, dan lain-lain yang berkaitan dengan kehidupan tokoh. Hal ini dapat membantu pembaca memahami latar belakang dan motivasi tokoh. Misalnya, pengarang dapat menggambarkan tokoh yang miskin dengan menggunakan kata-kata seperti rumah reot, pakaian lusuh, lapar, dan sebagainya.
  • Penggambaran tata kebahasaan tokoh. Pengarang dapat melukiskan watak tokoh melalui pilihan kata, gaya bahasa, nada bicara, dan lain-lain yang digunakan oleh tokoh dalam berdialog. Hal ini dapat menunjukkan tingkat pendidikan, kecerdasan, emosi, sikap, dan lain-lain dari tokoh. Misalnya, pengarang dapat menggambarkan tokoh yang sombong dengan menggunakan kata-kata seperti aku, saya, gue, lu, elo, dan sebagainya.
  • Pengungkapan jalan pikiran tokoh. Pengarang dapat melukiskan watak tokoh melalui penyampaian pikiran atau perasaan tokoh secara langsung kepada pembaca. Hal ini dapat menunjukkan apa yang menjadi tujuan, harapan, khawatir, takut, marah, senang, dan lain-lain dari tokoh. Misalnya, pengarang dapat menggambarkan tokoh yang cemburu dengan menggunakan kata-kata seperti aku benci dia, dia tidak pantas bersamanya, aku lebih baik darinya, dan sebagainya.
  • Penggambaran oleh tokoh lain. Pengarang dapat melukiskan watak tokoh melalui pendapat atau penilaian tokoh lain terhadap tokoh yang bersangkutan. Hal ini dapat menunjukkan bagaimana tokoh tersebut dilihat atau dipersepsikan oleh orang lain. Misalnya, pengarang dapat menggambarkan tokoh yang baik hati dengan menggunakan kata-kata seperti dia selalu menolong orang, dia tidak pernah marah, dia sangat sabar, dan sebagainya.
Baca Juga:  Syarat Lebar Badan Jalan Kolektor Primer Ialah Lebih Dari

Metode Dramatik

Metode dramatik adalah metode penggambaran watak tokoh secara tidak langsung oleh pengarang. Pengarang tidak akan memberikan penjelasan secara eksplisit tentang watak tokoh, melainkan mengharapkan pembaca dapat menyimpulkan sendiri berdasarkan tindakan, dialog, dan pikiran tokoh. Metode ini biasanya digunakan oleh kisah-kisah rekaan zaman modern, sehingga pembaca dapat lebih aktif dan kritis dalam menganalisis watak tokoh.

Metode dramatik dapat melalui beberapa cara, yaitu:

Baca Juga:  Mary Parker Follett: Ahli Manajemen dan Hubungan Industri

Kesimpulan

Pengarang memiliki cara-cara tertentu untuk menggambarkan watak tokoh cerita dalam sebuah drama. Ada dua metode yang umum digunakan, yaitu metode analitik dan metode dramatik. Metode analitik adalah metode penggambaran watak tokoh secara langsung oleh pengarang. Metode dramatik adalah metode penggambaran watak tokoh secara tidak langsung oleh pengarang.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin belajar lebih dalam tentang drama dan watak tokoh. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca.

Pos Terkait: