Dendam adalah perasaan yang timbul ketika seseorang merasa tersakiti atau diperlakukan tidak adil oleh orang lain. Dendam membuat seseorang ingin membalas atau menimbulkan kesulitan bagi orang yang telah menyakitinya. Namun, perilaku dendam ini tidak baik untuk kesehatan mental dan spiritual kita. Dendam dapat menimbulkan stres, kecemasan, depresi, bahkan penyakit fisik. Dendam juga dapat merusak hubungan sosial kita dengan orang lain dan menghalangi kita untuk mencapai kebahagiaan.
Lalu, bagaimana cara menghindari perilaku dendam? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan:
1. Memaafkan
Langkah pertama dan terpenting adalah memaafkan orang yang telah menyakiti kita. Memaafkan bukan berarti kita menyetujui atau melupakan apa yang telah dilakukan orang tersebut. Memaafkan berarti kita melepaskan beban emosional yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut dan tidak membiarkan hal itu menguasai pikiran dan hati kita.
Memaafkan adalah salah satu akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam. Allah SWT berfirman dalam QS. Asy Syura ayat 40:
Barangsiapa yang memberi maaf dan melakukan kebaikan, maka pahalanya di sisi Allah.
Memaafkan juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa yang memaafkan kesalahan orang lain, maka Allah akan memaafkan kesalahannya.
2. Menerima
Langkah kedua adalah menerima apa yang telah terjadi sebagai qadar Allah SWT. Kita harus percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini ada hikmahnya dan ada kebaikan di baliknya. Mungkin Allah SWT ingin menguji kita, membersihkan dosa kita, atau meninggikan derajat kita.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 216:
Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Menerima juga berarti kita tidak terjebak di masa lalu dan tidak terlalu khawatir dengan masa depan. Kita harus hidup di masa kini dan bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita.
3. Berpikir Positif
Langkah ketiga adalah berpikir positif tentang diri sendiri, orang lain, dan kehidupan. Berpikir positif dapat membantu kita untuk menghilangkan perasaan negatif seperti marah, benci, iri, atau sedih. Berpikir positif juga dapat meningkatkan rasa percaya diri, optimisme, dan motivasi kita.
Berikut adalah beberapa cara untuk berpikir positif:
- Mengingat nikmat-nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita.
- Mengingat kelebihan-kelebihan diri sendiri dan orang lain.
- Mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi.
- Mengganti pikiran-pikiran negatif dengan pikiran-pikiran positif.
- Mengucapkan kalimat-kalimat positif seperti “Saya bisa”, “Saya mampu”, “Saya beruntung”, dll.
4. Berdzikir dan Berdoa
Langkah keempat adalah berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT. Berdzikir dan berdoa adalah cara untuk menghubungkan diri kita dengan Sang Pencipta dan memohon pertolongan-Nya. Berdzikir dan berdoa dapat menenangkan hati dan pikiran kita dari gangguan-gangguan syaitan dan hawa nafsu.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ar Ra’d ayat 28:
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Berdoa juga merupakan senjata bagi orang-orang yang teraniaya atau tersakiti. Doa orang-orang yang teraniaya adalah salah satu doa yang pasti dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan).
Meskipun demikian, sebaiknya kita tidak mendoakan keburukan bagi orang yang telah menyakiti kita. Kita harus mendoakan kebaikan bagi mereka agar mereka mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
5. Bersosialisasi
Langkah kelima adalah bersosialisasi dengan orang-orang yang baik dan positif. Bersosialisasi dapat membantu kita untuk melupakan masalah-masalah yang kita hadapi dan mendapatkan dukungan serta motivasi dari orang-orang sekitar kita.
Bersosialisasi juga merupakan salah satu cara untuk menjalin silaturahmi dan ukhuwah islamiyah dengan sesama muslim. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk saling mencintai, menyayangi, menolong, dan memberi nasihat kepada sesama muslim.
Rasulullah SAW bersabda:
Tidak sempurna iman seseorang sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Demikianlah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menghindari perilaku dendam. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua.