Bagaimana Bentuk Campur Tangan Pemerintah dalam Penentuan Nilai Kurs? Jelaskan!

Bagaimana Bentuk Campur Tangan Pemerintah dalam Penentuan Nilai Kurs? Jelaskan!

Posted on

Nilai kurs adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Nilai kurs dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan permintaan dan penawaran mata uang di pasar valuta asing. Namun, terkadang pemerintah ikut campur tangan dalam menentukan nilai kurs dengan tujuan tertentu, misalnya untuk menjaga stabilitas ekonomi, mendorong ekspor, atau mengatasi defisit neraca pembayaran.

Bentuk campur tangan pemerintah dalam penentuan nilai kurs dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu:

Sistem Kurs Tetap

Sistem kurs tetap adalah sistem di mana pemerintah menetapkan nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing pada tingkat tertentu dan berusaha menjaga nilai tersebut dengan cara membeli atau menjual mata uang asing di pasar valuta asing. Sistem ini dikenal juga sebagai sistem Bretton Woods yang muncul setelah berakhirnya Perang Dunia II. Keuntungan sistem ini adalah dapat memberikan kepastian dan stabilitas bagi pelaku perdagangan internasional. Namun, kerugian sistem ini adalah pemerintah harus memiliki cadangan devisa yang cukup untuk mengintervensi pasar dan harus bersedia mengorbankan kebijakan moneter domestik.

Baca Juga:  Jelaskan Sejarah Berdirinya Pramuka Indonesia

Sistem Kurs Mengambang

Sistem kurs mengambang adalah sistem di mana nilai tukar mata uang ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar, yaitu permintaan dan penawaran mata uang di pasar valuta asing. Pemerintah tidak ikut campur tangan sama sekali dalam menentukan nilai kurs. Sistem ini dianut oleh sebagian besar negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris. Keuntungan sistem ini adalah pemerintah dapat mengatur kebijakan moneter domestik sesuai dengan kebutuhan dan tidak perlu memiliki cadangan devisa yang besar. Namun, kerugian sistem ini adalah nilai kurs dapat berfluktuasi secara signifikan dan menimbulkan ketidakpastian dan risiko bagi pelaku perdagangan internasional.

Sistem Kurs Mengambang Terkendali

Sistem kurs mengambang terkendali adalah sistem di mana nilai tukar mata uang ditentukan oleh mekanisme pasar, tetapi pemerintah dapat melakukan intervensi secara terbatas untuk menghalau pergerakan nilai kurs yang tidak diinginkan. Pemerintah dapat membeli atau menjual mata uang asing di pasar valuta asing untuk mempengaruhi nilai kurs, tetapi tidak menetapkan tingkat tertentu yang harus dipertahankan. Sistem ini dianut oleh sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia. Keuntungan sistem ini adalah pemerintah dapat menyeimbangkan antara kebebasan pasar dan stabilitas nilai kurs. Namun, kerugian sistem ini adalah pemerintah harus memiliki cadangan devisa yang cukup untuk melakukan intervensi dan harus siap menghadapi tekanan spekulasi dari pelaku pasar.

Baca Juga:  Kebebasan Berpendapat atau Berekspresi di Indonesia: Evaluasi Saat Ini

Sistem Kurs Tertaut

Sistem kurs tertaut adalah sistem di mana nilai tukar mata uang lokal diikat secara tetap terhadap mata uang asing tertentu atau sekeranjang mata uang asing. Pemerintah menjamin konversi mata uang lokal ke mata uang asing yang ditetapkan dengan cadangan devisa yang cukup. Sistem ini dianut oleh beberapa negara kecil atau negara yang bergantung pada perdagangan dengan negara tertentu, seperti Hong Kong, Singapura, dan Malaysia. Keuntungan sistem ini adalah dapat memberikan stabilitas dan kredibilitas nilai kurs. Namun, kerugian sistem ini adalah pemerintah harus mengikuti kebijakan moneter negara yang mata uangnya dijadikan acuan dan harus memiliki cadangan devisa yang sangat besar untuk menjamin konversi.

Demikianlah penjelasan tentang bagaimana bentuk campur tangan pemerintah dalam penentuan nilai kurs. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *