Apa yang Dimaksud dengan Usage, Folkways, Mores, dan Custom?

Apa yang Dimaksud dengan Usage, Folkways, Mores, dan Custom?

Posted on

Usage, folkways, mores, dan custom adalah konsep-konsep yang digunakan dalam studi sosiologi dan antropologi untuk menggambarkan berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya. Meskipun memiliki makna yang berbeda, keempat konsep ini saling terkait dan sering digunakan untuk memahami norma-norma dan aturan-aturan yang mengatur tingkah laku masyarakat.

Usage

Usage merujuk pada kebiasaan atau praktik yang biasa dilakukan oleh anggota suatu masyarakat. Hal ini mencakup cara berbicara, berpakaian, makan, dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Usage bersifat informal dan berubah seiring waktu, tergantung pada tren dan perkembangan sosial dalam masyarakat.

Pengaruh Media Sosial dalam Usage

Dalam era digital dan media sosial, usage telah mengalami perubahan signifikan. Interaksi online dan penggunaan bahasa gaul atau slang telah menjadi bagian yang penting dalam usage saat ini. Media sosial mempengaruhi cara orang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Istilah-istilah seperti “selfie” atau “OOTD” menjadi populer dan digunakan secara luas untuk menggambarkan tindakan tertentu atau tren dalam penampilan dan gaya hidup.

Usage juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Misalnya, dengan adanya pesan singkat atau chat, gaya penulisan dan penggunaan emotikon telah menjadi bagian dari usage dalam komunikasi sehari-hari. Hal ini menunjukkan bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi cara orang berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.

Peran Budaya Pop dalam Usage

Budaya populer juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam pembentukan usage. Musik, film, dan selebriti sering kali menjadi sumber inspirasi dalam gaya berbicara dan berpakaian. Ungkapan atau kata-kata yang populer dalam lagu atau film sering kali diadopsi oleh masyarakat dan menjadi bagian dari usage. Misalnya, frasa “Keep calm and carry on” yang berasal dari poster propaganda Inggris pada Perang Dunia II, telah menjadi motto yang populer dan digunakan dalam berbagai konteks dalam kehidupan sehari-hari.

Perubahan dalam usage juga dapat terjadi sebagai hasil dari interaksi antara budaya-budaya yang berbeda. Dalam masyarakat yang multikultural, pengaruh budaya minoritas atau budaya asing dapat mempengaruhi usage yang ada. Kata-kata atau ungkapan dalam bahasa asing dapat diadopsi dan digunakan oleh anggota masyarakat secara luas, mencerminkan keragaman budaya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:  Panitia yang Bertugas Menyeleksi Karya yang Akan Dipamerkan

Folkways

Folkways merujuk pada norma-norma sosial yang biasa dilakukan oleh anggota suatu masyarakat. Norma-norma ini bersifat tidak tertulis dan lebih mengacu pada kebiasaan dan tradisi masyarakat. Folkways cenderung bersifat non-serius dan pelanggarannya hanya menghasilkan sedikit atau tanpa sanksi sosial.

Perbedaan Antara Folkways dan Hukum

Salah satu perbedaan utama antara folkways dan hukum adalah tingkat kepentingan dan sanksi sosial yang terkait. Folkways cenderung lebih fleksibel dan pelanggarannya tidak dianggap sebagai tindakan serius yang mengancam keharmonisan masyarakat. Sebagai contoh, berbicara dengan suara keras di tempat umum mungkin dianggap sebagai pelanggaran folkways, tetapi tidak akan mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius.

Di sisi lain, hukum adalah aturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan memiliki sanksi sosial dan hukum yang kuat. Hukum dirancang untuk mempertahankan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat. Pelanggaran hukum dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius, seperti denda, penahanan, atau hukuman lainnya.

Peran Folkways dalam Mempertahankan Keharmonisan Masyarakat

Folkways memainkan peran penting dalam mempertahankan keharmonisan dan stabilitas masyarakat. Norma-norma sosial ini membantu masyarakat mengatur perilaku mereka dan menjaga hubungan yang harmonis antara anggota masyarakat.

Contohnya, dalam masyarakat yang menghargai kesopanan dan tata krama, folkways seperti mengucapkan salam atau terima kasih saat berinteraksi dengan orang lain dianggap penting. Tindakan ini mencerminkan rasa hormat dan dapat membantu membangun hubungan sosial yang positif.

Adanya folkways juga dapat membantu mengurangi konflik dan ketegangan dalam masyarakat. Ketika anggota masyarakat memiliki kesepakatan tentang cara berperilaku yang dianggap sopan dan sesuai dengan nilai-nilai mereka, potensi konflik dapat dikurangi karena setiap orang memiliki harapan yang sama tentang bagaimana orang lain harus bertindak.

Pengaruh Perubahan Sosial dalam Folkways

Perubahan sosial dapat mempengaruhi folkways yang ada dalam masyarakat. Perubahan dalam nilai-nilai, teknologi, atau struktur sosial dapat mengakibatkan perubahan dalam kebiasaan dan tradisi yang dianggap sebagai folkways.

Misalnya, perkembangan teknologi komunikasi seperti telepon genggam telah mengubah cara orang berkomunikasi dan berinteraksi. Dalam beberapa dekade terakhir, penggunaan ponsel telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini telah membawa perubahan dalam folkways terkait etika penggunaan ponsel, seperti menghindari penggunaan ponsel saat berbicara dengan orang lain atau menghadiri acara penting.

Perubahan nilai-nilai juga dapat mempengaruhi folkways. Misalnya, dalam beberapa masyarakat, perubahan nilai-nilai terkait peran gender telah mempengaruhi cara orang berpakaian dan berperilaku. Tradisi atau kebiasaan yang dianggap sebagai folkways sebelumnya mungkin tidak lagi relevan atau dianggap sebagai norma sosial yang diinginkan.

Baca Juga:  Naon nu Disebut Wirahma dina Maca Sajak? Jentrekeun

Mores

Mores merujuk pada norma-norma sosial yang memiliki tingkat kepentingan yang lebih tinggi dalam masyarakat. Norma-norma ini mencakup nilai-nilai moral dan etika yang dianggap penting oleh suatu kelompok atau komunitas. Pelanggaran terhadap mores dapat mengakibatkan sanksi sosial yang lebih serius.

Peran Mores dalam Mempertahankan Moralitas Masyarakat

Mores berperan penting dalam mempertahankan moralitas dan integritas masyarakat. Norma-norma ini membantu mengatur perilaku dan memastikan bahwa anggota masyarakat bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting.

Sebagai contoh, norma-norma terkait kejujuran dan integritas adalah bagian dari mores yang dianggap penting dalam banyak masyarakat. Masyarakat mengharapkan anggotanya untuk berperilaku secara jujur ​​dan adil dalam berbagai situasi. Pelanggaran terhadap norma-norma ini dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan dan reputasi yang baik dalam masyarakat.

Sanksi sosial juga berperan dalam menjaga ketaatan terhadap mores. Misalnya, dalam beberapa masyarakat, pelanggaran terhadap norma-norma seksual atau norma-norma keagamaan dapat mengakibatkan pengucilan sosial atau stigma yang signifikan.

Pengaruh Perubahan Budaya dalam Mores

Perubahan budaya dapat mempengaruhi mores yang ada dalam masyarakat. Perubahan nilai-nilai, keyakinan, atau pandangan tentang etika dapat mempengaruhi mores yang dianggap sebagai norma sosial yang diinginkan.

Misalnya, dalam beberapa masyarakat, perubahan pandangan tentang hak asasi manusiaatau kesetaraan gender telah mempengaruhi mores terkait peran perempuan dalam masyarakat. Norma-norma yang dulu dianggap sebagai bagian dari mores, seperti perempuan hanya cocok untuk menjadi ibu rumah tangga, telah berubah seiring dengan perubahan nilai-nilai dan pandangan tentang kesetaraan gender. Sekarang, masyarakat lebih menghargai kesempatan yang sama bagi perempuan dalam bidang pekerjaan, pendidikan, dan kepemimpinan.

Perubahan budaya juga dapat mempengaruhi mores terkait agama atau etika. Dalam masyarakat yang semakin sekuler, norma-norma yang dianggap sebagai bagian dari mores yang berhubungan dengan agama dapat mengalami pergeseran. Pengaruh budaya populer, perkembangan ilmu pengetahuan, dan kemajuan dalam pemikiran filosofis telah membawa perubahan dalam cara masyarakat memahami agama dan moralitas.

Penting untuk dicatat bahwa perubahan mores tidak selalu berarti kemajuan atau perbaikan. Dalam beberapa kasus, perubahan mores dapat memicu konflik dan ketegangan dalam masyarakat. Misalnya, perubahan norma-norma terkait nilai-nilai keluarga tradisional atau norma-norma keagamaan dapat menimbulkan ketidakpuasan atau perlawanan dari sebagian anggota masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai lama.

Custom

Custom merujuk pada tradisi atau kebiasaan-kebiasaan yang telah lama berlangsung dalam suatu masyarakat. Custom biasanya berhubungan dengan adat istiadat, ritual, atau praktik keagamaan yang menjadi bagian integral dari budaya masyarakat tersebut.

Baca Juga:  Sikap yang Harus Diperhatikan Ketika Berguling

Peran Custom dalam Mempertahankan Identitas Budaya

Custom memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya suatu masyarakat. Tradisi dan kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi membantu memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan dalam masyarakat.

Contohnya, perayaan hari raya yang menjadi bagian dari custom masyarakat adalah momen penting untuk memperkuat identitas budaya. Praktik-praktik seperti makanan khas yang disajikan, tarian tradisional, atau pakaian khas yang dikenakan adalah bagian integral dari custom tersebut. Hal ini memperkuat ikatan sosial dan rasa kebersamaan antara anggota masyarakat yang merayakan perayaan tersebut.

Custom juga dapat mencerminkan nilai-nilai yang dianggap penting dalam suatu masyarakat. Misalnya, dalam beberapa budaya, custom pernikahan menekankan pentingnya keluarga dan hubungan kekerabatan. Adat-istiadat yang melibatkan keluarga luas dan upacara tradisional memperkuat nilai-nilai tersebut dan memberikan arahan bagi anggota masyarakat dalam menjalani kehidupan perkawinan.

Pengaruh Globalisasi terhadap Custom

Globalisasi telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap custom dalam banyak masyarakat. Interaksi antara budaya-budaya yang berbeda dan arus informasi yang cepat telah mempengaruhi custom yang ada dalam suatu masyarakat.

Pengaruh budaya asing dapat mengubah atau menggabungkan custom yang ada dengan elemen-elemen baru. Misalnya, adopsi makanan atau gaya pakaian dari budaya asing dapat menjadi bagian dari custom masyarakat yang sebelumnya tidak ada. Hal ini mencerminkan perubahan dalam preferensi atau tren konsumsi masyarakat yang dipengaruhi oleh pengaruh global.

Globalisasi juga dapat mengancam kelestarian custom tradisional. Dalam beberapa kasus, custom yang dianggap kuno atau tidak relevan dapat tergantikan oleh custom atau praktik baru yang lebih sesuai dengan tren global. Dalam situasi ini, upaya pelestarian budaya dan custom tradisional menjadi penting untuk mempertahankan identitas budaya suatu masyarakat.

Kesimpulan

Usage, folkways, mores, dan custom merupakan konsep-konsep penting dalam memahami norma-norma dan aturan-aturan yang mengatur kehidupan sosial dan budaya suatu masyarakat. Meskipun memiliki perbedaan dalam tingkat kepentingan dan sanksi sosial yang terkait, keempat konsep ini saling melengkapi dalam membentuk perilaku dan nilai-nilai dalam masyarakat.

Usage mencakup kebiasaan dan praktik yang biasa dilakukan oleh anggota masyarakat, sedangkan folkways merujuk pada norma-norma sosial yang bersifat tidak tertulis. Mores menegaskan pada norma-norma sosial yang memiliki tingkat kepentingan yang lebih tinggi dan berhubungan dengan nilai-nilai moral dan etika masyarakat. Custom merujuk pada tradisi dan kebiasaan-kebiasaan yang telah lama berlangsung dalam suatu masyarakat.

Perubahan sosial, teknologi, budaya populer, dan globalisasi semuanya dapat mempengaruhi usage, folkways, mores, dan custom dalam masyarakat. Penting bagi suatu masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai yang dianggap penting dan memadukan perubahan dengan cara yang memperkuat identitas budaya dan keharmonisan sosial.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *