Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui akting atau dialog yang dipentaskan di atas panggung. Drama berasal dari bahasa Yunani, draomai, yang berarti tindakan atau perbuatan. Drama juga memiliki beberapa istilah lain, seperti sandiwara, lakon, tonil, sendratari, atau tablo.
Dalam membuat drama, ada beberapa unsur-unsur penting yang harus diperhatikan agar cerita dapat berjalan dengan baik dan menarik. Unsur-unsur penting dalam drama terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang berkaitan dengan isi atau struktur drama, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berkaitan dengan penyajian atau pementasan drama.
Unsur Intrinsik Drama
Unsur intrinsik drama meliputi tema, alur, tokoh, penokohan, dialog, dan amanat. Berikut penjelasannya:
- Tema adalah gagasan pokok atau ide dasar yang menjadi latar belakang pembuatan drama. Tema dapat berupa masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, penindasan, patriotisme, ketuhanan, dan sebagainya.
- Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur drama terdiri dari pengenalan cerita (eksposisi), konflik awal (komplikasi), perkembangan konflik (klimaks), dan penyelesaian (resolusi).
- Tokoh adalah orang yang berperan dalam drama. Tokoh dapat dibedakan menurut sifat dan perannya. Berdasarkan sifat, tokoh dibagi menjadi tokoh protagonis (tokoh utama yang mendukung cerita), tokoh antagonis (tokoh penentang cerita), dan tokoh tritagonis (tokoh pembantu). Berdasarkan peran, tokoh dibagi menjadi tokoh sentral (tokoh yang paling menentukan dalam drama), tokoh utama (tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral), dan tokoh pembantu (tokoh yang berperan sebagai pelengkap atau tambahan).
- Penokohan adalah penggambaran sifat batin seorang tokoh dalam cerita. Penokohan dapat digambarkan melalui dialog, ekspresi, atau tingkah laku. Watak para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi, yaitu keadaan fisik, keadaan psikis, dan keadaan sosiologis. Cara pengarang menampilkan watak tokoh dapat secara langsung (analitik) atau tidak langsung (dramatik).
- Dialog adalah percakapan antara tokoh-tokoh dalam drama. Dialog berfungsi untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, sikap, dan maksud para tokoh. Dialog juga berperan untuk mengembangkan alur, menampilkan konflik, dan menyampaikan amanat.
- Amanat adalah pesan moral atau nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui drama. Amanat dapat berupa nasihat, kritik, sindiran, ajakan, atau pujian.
Unsur Ekstrinsik Drama
Unsur ekstrinsik drama meliputi latar, adegan, babak, pencahayaan, musik, tata rias, tata busana, dan properti. Berikut penjelasannya:
- Latar adalah tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam drama. Latar dapat berupa latar tempat (lokasi atau ruang), latar waktu (jam, hari, bulan, tahun, atau zaman), dan latar suasana (suasana hati atau emosi yang tercipta).
- Adegan adalah bagian drama yang menunjukkan perubahan tempat, waktu, atau tokoh. Adegan dapat berupa adegan pembuka (awal pementasan), adegan inti (puncak pementasan), dan adegan penutup (akhir pementasan).
- Babak adalah bagian drama yang menunjukkan perubahan suasana atau konflik. Babak biasanya terdiri dari beberapa adegan yang saling berkaitan. Jumlah babak dalam drama dapat bervariasi, tergantung pada kebutuhan cerita.
- Pencahayaan adalah pengaturan cahaya yang digunakan untuk menampilkan suasana, efek, atau penekanan dalam drama. Pencahayaan dapat berupa pencahayaan umum (cahaya yang menyinari seluruh panggung), pencahayaan khusus (cahaya yang menyinari bagian tertentu dari panggung), atau pencahayaan efek (cahaya yang memberikan efek tertentu, seperti kilatan petir, api, atau kabut).
- Musik adalah bunyi atau suara yang digunakan untuk mendukung suasana, emosi, atau ritme dalam drama. Musik dapat berupa musik latar (musik yang mengiringi pementasan secara keseluruhan), musik tema (musik yang menggambarkan karakter atau situasi tertentu), atau musik efek (musik yang memberikan efek tertentu, seperti suara hewan, kendaraan, atau senjata).
- Tata rias adalah pengaturan penampilan wajah para tokoh dalam drama. Tata rias berfungsi untuk menampilkan watak, peran, usia, jenis kelamin, ras, atau kondisi para tokoh. Tata rias dapat berupa tata rias sederhana (penampilan wajah yang natural), tata rias khusus (penampilan wajah yang sesuai dengan karakter atau situasi tertentu), atau tata rias efek (penampilan wajah yang memberikan efek tertentu, seperti luka, darah, atau penyakit).
- Tata busana adalah pengaturan pakaian yang dikenakan oleh para tokoh dalam drama. Tata busana berfungsi untuk menampilkan watak, peran, usia, jenis kelamin, ras, atau status sosial para tokoh. Tata busana dapat berupa tata busana sederhana (pakaian yang biasa digunakan sehari-hari), tata busana khusus (pakaian yang sesuai dengan karakter atau situasi tertentu), atau tata busana efek (pakaian yang memberikan efek tertentu, seperti kostum binatang, robot, atau hantu).
- Properti adalah benda-benda yang digunakan oleh para tokoh dalam drama. Properti berfungsi untuk mendukung aksi, suasana, atau simbol dalam drama. Properti dapat berupa properti tetap (benda-benda yang menetap di panggung, seperti meja, kursi, atau pintu), properti bawaan (benda-benda yang dibawa oleh para tokoh, seperti tas, buku, atau senjata), atau properti efek (benda-benda yang memberikan efek tertentu, seperti bunga, lilin, atau bom).
Demikian artikel yang saya buat tentang apa saja unsur-unsur penting dalam drama. Semoga artikel ini bermanfaat dan menarik bagi pembaca. Terima kasih telah membaca artikel ini.