Apa Perbedaan Antara Asimilasi dan Akulturasi?

Apa Perbedaan Antara Asimilasi dan Akulturasi?

Posted on

Asimilasi dan akulturasi adalah dua proses sosial yang terjadi ketika ada kontak antara dua atau lebih kebudayaan yang berbeda. Kedua proses ini menunjukkan bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan. Namun, asimilasi dan akulturasi memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal dampaknya terhadap kebudayaan asli. Apa saja perbedaan antara asimilasi dan akulturasi? Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial yang terjadi ketika dua atau lebih kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu kebudayaan baru. Dalam proses ini, kebudayaan asli akan mengalami penurunan atau bahkan hilang karena dipengaruhi oleh kebudayaan lain yang lebih dominan. Asimilasi biasanya terjadi karena adanya tekanan sosial, politik, atau ekonomi yang membuat masyarakat harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Contoh asimilasi adalah:

  • Masuknya musik dangdut karena adanya pengaruh musik Melayu dan India. Musik dangdut merupakan hasil peleburan dari berbagai unsur musik yang berasal dari dua kebudayaan yang berbeda.
  • Perubahan gaya berpakaian saat ini yang mengikuti tren K-Pop atau negara Barat. Gaya berpakaian masyarakat Indonesia saat ini cenderung mengadopsi gaya berpakaian dari kebudayaan lain yang dianggap lebih modern dan populer.
  • Penggunaan bahasa Inggris dalam bahasa gaul untuk berkomunikasi. Bahasa gaul merupakan salah satu bentuk asimilasi bahasa yang terjadi karena pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi informasi.
Baca Juga:  Bagaimana Sikap Awalan Saat Melakukan Lempar Cakram

Pengertian Akulturasi

Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi ketika dua atau lebih kebudayaan yang berbeda saling bertemu dan memengaruhi satu sama lain tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya. Dalam proses ini, masyarakat akan mengambil unsur-unsur kebudayaan lain yang dianggap bermanfaat atau sesuai dengan nilai-nilai mereka tanpa meninggalkan identitas budayanya sendiri. Akulturasi biasanya terjadi karena adanya rasa saling menghormati dan toleransi antara masyarakat yang berbeda.

Contoh akulturasi adalah:

  • Adanya kesenian Gambang Kromong yang menjadi salah satu bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia dan Tiongkok yang melebur jadi satu. Kesenian ini merupakan gabungan dari alat musik gambang (Indonesia) dan kromong (Tiongkok) yang dimainkan secara harmonis.
  • Pertunjukan wayang yang mengisahkan Mahabharata yang menjadi bentuk akulturasi budaya Jawa dengan India Kuno. Di mana wayang berasal dari Jawa dan cerita Mahabharata berasal dari India kuno.
  • Masjid Menara Kudus yang tidak menghilangkan akulturasi kebudayaan Islam dengan Hindu. Secara fungsinya, masjid menjadi tempat ibadah umat Islam, namun secara arsitektur bangunannya berasal dari Hindu.

Perbedaan Asimilasi dan Akulturasi

Dari pengertian di atas, dapat dilihat bahwa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi terletak pada dampaknya terhadap kebudayaan asli. Asimilasi merupakan peleburan dua kebudayaan atau lebih sehingga menghasilkan kebudayaan baru. Sedangkan akulturasi adalah percampuran kebudayaan tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.

Baca Juga:  Kesiapan Ekonomi Indonesia dalam Menghadapi Globalisasi dan Pandemi

Dapat dikatakan bahwa asimilasi membentuk budaya baru atau budaya aslinya perlahan luntur dan digantikan dengan budaya baru. Sementara itu, akulturasi mencampurkan budaya asing dengan budaya setempat tanpa menghilangkan identitas budayanya.

Demikianlah penjelasan tentang perbedaan antara asimilasi dan akulturasi beserta contohnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang proses sosial dalam masyarakat.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *