Apa Itu Uang Fiat dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Uang Fiat dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Posted on

Uang fiat adalah mata uang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral suatu negara. Istilah fiat berasal dari bahasa Latin yang berarti “biarkan terjadi”. Uang fiat memiliki nilai karena pemerintah atau bank sentral menetapkan nilai tukar dan mengumumkannya kepada publik. Namun, nilai uang fiat tidak didasarkan pada nilai intrinsiknya, seperti emas atau perak, melainkan pada keyakinan publik dan kepercayaan pada pemerintah atau bank sentral.

Cara Kerja Uang Fiat

Uang fiat bekerja berdasarkan sistem perbankan modern yang kompleks. Bank sentral memainkan peran penting dalam mengeluarkan uang fiat. Setiap negara memiliki bank sentralnya masing-masing, seperti Federal Reserve di Amerika Serikat, Bank of Japan di Jepang, dan Bank Indonesia di Indonesia.

Bank sentral mencetak atau menciptakan uang baru dan mengeluarkannya ke pasar dengan membeli obligasi atau surat hutang dari pemerintah atau bank komersial. Ketika bank sentral menciptakan uang baru, jumlah uang yang beredar di pasar meningkat. Hal ini dapat menyebabkan inflasi, yaitu meningkatnya harga barang dan jasa karena terlalu banyak uang beredar di pasar.

Baca Juga:  Apa yang Dimaksud dengan Novel?

Bank komersial juga memainkan peran penting dalam menciptakan uang fiat. Bank komersial dapat menciptakan uang baru dengan memberikan pinjaman kepada nasabahnya. Ketika nasabah meminjam uang dari bank, uang tersebut diciptakan oleh bank secara digital. Uang digital ini disebut uang giral, yang merupakan sebagian besar uang yang beredar di pasar saat ini.

Kelebihan dan Kekurangan Uang Fiat

Kelebihan uang fiat adalah kemudahan penggunaannya. Uang fiat dapat digunakan untuk melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja. Selain itu, uang fiat juga dapat digunakan untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk tabungan atau investasi.

Namun, kekurangan uang fiat adalah risiko inflasi. Ketika terlalu banyak uang beredar di pasar, nilai uang fiat dapat menurun dan harga barang dan jasa menjadi lebih tinggi. Selain itu, uang fiat juga rentan terhadap manipulasi oleh pemerintah atau bank sentral. Pemerintah atau bank sentral dapat mencetak terlalu banyak uang untuk memenuhi kebutuhan fiskal atau politik, yang dapat menyebabkan inflasi atau bahkan hyperinflasi.

Perbedaan Uang Fiat dan Uang Kripto

Uang kripto, seperti Bitcoin, Ether, dan Litecoin, berbeda dengan uang fiat dalam beberapa hal. Pertama, uang kripto tidak diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral. Uang kripto diciptakan oleh jaringan komputer yang terdesentralisasi dan terbuka untuk publik.

Baca Juga:  Sebanyak 500 g Es Batu yang Bersuhu -15°C Dipanaskan

Kedua, uang kripto tidak memiliki nilai intrinsik seperti emas atau perak. Nilai uang kripto didasarkan pada penawaran dan permintaan di pasar, seperti saham atau komoditas. Namun, beberapa uang kripto memiliki fitur tambahan, seperti smart contract, yang membuatnya lebih fungsional daripada uang fiat.

Ketiga, uang kripto lebih aman dan terdesentralisasi. Transaksi dengan uang kripto tidak memerlukan pihak ketiga, seperti bank atau lembaga keuangan, yang dapat memerlukan biaya tinggi atau risiko keamanan. Namun, uang kripto juga rentan terhadap volatilitas harga dan manipulasi pasar.

Kesimpulan

Uang fiat adalah mata uang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral suatu negara. Uang fiat bekerja berdasarkan sistem perbankan modern yang kompleks, di mana bank sentral dan bank komersial memainkan peran penting dalam menciptakan uang baru dan mengeluarkannya ke pasar.

Kelebihan uang fiat adalah kemudahan penggunaannya, namun kekurangannya adalah risiko inflasi dan manipulasi oleh pemerintah atau bank sentral. Perbedaan antara uang fiat dan uang kripto adalah bahwa uang kripto tidak diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral, tidak memiliki nilai intrinsik, dan lebih aman dan terdesentralisasi.

Pos Terkait:
Baca Juga:  Aliran Seni Lukis yang Penggambaran Sesuai Kenyataan