Komputasi terdistribusi adalah jenis komputasi yang menggunakan beberapa komputer yang tersebar secara geografis, atau terputus secara mental tetapi masih terhubung secara virtual untuk melakukan berbagai tugas. Komputer-komputer ini dapat berkomunikasi dan berkolaborasi melalui jaringan komputer, seperti internet, LAN, atau WAN. Komputasi terdistribusi memungkinkan perusahaan dan organisasi untuk berbagi sumber daya, kekuatan pemrosesan, dan penyimpanan data dalam sistem terdistribusi.
Pengertian Komputasi Terdistribusi
Sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya merupakan pengertian dari komputasi terdistribusi. Komputer-komputer ini dapat memiliki fungsi dan peran yang berbeda-beda, seperti workstation, server, atau peer. Workstation adalah komputer yang digunakan oleh pengguna akhir untuk menjalankan aplikasi lokal atau jarak jauh. Server adalah komputer yang menyediakan layanan atau sumber daya tertentu kepada workstation atau komputer lain dalam jaringan. Peer adalah komputer yang dapat bertindak sebagai workstation maupun server, tanpa ada yang mengatur sistem komunikasi.
Komputasi terdistribusi memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
- Komputer-komputer yang terlibat dalam komputasi terdistribusi dapat berada di lokasi yang berbeda-beda, bahkan di negara yang berbeda.
- Komputer-komputer yang terlibat dalam komputasi terdistribusi dapat memiliki arsitektur, sistem operasi, atau perangkat keras yang berbeda-beda.
- Komputer-komputer yang terlibat dalam komputasi terdistribusi dapat berkomunikasi melalui protokol jaringan tertentu, seperti TCP/IP, UDP, atau HTTP.
- Komputer-komputer yang terlibat dalam komputasi terdistribusi dapat bekerja secara independen atau kooperatif, tergantung pada jenis tugas yang dilakukan.
- Komputer-komputer yang terlibat dalam komputasi terdistribusi harus dapat menangani masalah-masalah seperti kegagalan jaringan, sinkronisasi waktu, konsistensi data, keamanan data, atau beban kerja.
Keuntungan dan Kerugian Komputasi Terdistribusi
Komputasi terdistribusi memiliki beberapa keuntungan dan kerugian, antara lain:
Keuntungan:
- Komputasi terdistribusi dapat meningkatkan performa dan efisiensi sistem dengan membagi beban kerja ke beberapa komputer.
- Komputasi terdistribusi dapat meningkatkan skalabilitas dan fleksibilitas sistem dengan menambah atau mengurangi jumlah komputer sesuai dengan kebutuhan.
- Komputasi terdistribusi dapat meningkatkan reliabilitas dan fault-tolerance sistem dengan menyediakan redundansi dan mekanisme pemulihan dari kegagalan.
- Komputasi terdistribusi dapat meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan sistem dengan menyediakan layanan atau sumber daya kepada pengguna di mana saja dan kapan saja.
Kerugian:
- Komputasi terdistribusi dapat meningkatkan kompleksitas dan kesulitan pengembangan sistem dengan memerlukan koordinasi dan integrasi antara komponen-komponen yang heterogen dan tersebar.
- Komputasi terdistribusi dapat meningkatkan biaya dan sumber daya sistem dengan memerlukan infrastruktur jaringan yang memadai dan perangkat keras yang sesuai.
- Komputasi terdistribusi dapat meningkatkan risiko dan tantangan sistem dengan memerlukan penanganan masalah-masalah seperti kegagalan jaringan, sinkronisasi waktu, konsistensi data, keamanan data, atau beban kerja.
Contoh Aplikasi Komputasi Terdistribusi
Komputasi terdistribusi telah digunakan untuk berbagai aplikasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi informasi, bisnis, pendidikan, hiburan, dan lain-lain. Beberapa contoh aplikasi komputasi terdistribusi adalah:
- World Wide Web (WWW): WWW adalah sistem informasi global yang menggunakan internet sebagai media untuk menyediakan dokumen-dokumen hipermedia kepada pengguna. WWW menggunakan konsep client-server dimana server menyimpan dokumen-dokumen web dan client mengaksesnya melalui browser web.
- Cloud Computing: Cloud computing adalah paradigma komputasi yang menyediakan layanan-layanan komputasi seperti infrastruktur (IaaS), platform (PaaS), perangkat lunak (SaaS), atau fungsi (FaaS) kepada pengguna melalui internet. Cloud computing menggunakan konsep virtualisasi dimana sumber daya fisik seperti CPU, RAM, disk, atau jaringan dibagi-bagi menjadi sumber daya virtual yang dialokasikan sesuai dengan permintaan pengguna.
- Grid Computing: Grid computing adalah paradigma komputasi yang menggunakan sumber daya-sumber daya komputasi yang tersebar secara geografis dan heterogen untuk melakukan tugas-tugas komputasi intensif seperti simulasi ilmiah, analisis data besar, atau rendering grafis. Grid computing menggunakan konsep kolaboratif dimana sumber daya-sumber daya tersebut disatukan menjadi satu kesatuan logis yang disebut grid dan dikoordinasikan oleh middleware.
- Peer-to-Peer (P2P) Computing: P2P computing adalah paradigma komputasi yang menggunakan sumber daya-sumber daya komputasi yang dimiliki oleh pengguna individu untuk melakukan tugas-tugas komunikasi seperti pertukaran file, streaming media, atau telepon internet. P2P computing menggunakan konsep desentralis dimana tidak ada otoritas pusat yang mengatur sistem dan setiap node dapat bertindak sebagai peer.
Kesimpulan
Komputasi terdistribusi adalah jenis komputasi yang menggunakan beberapa komputer yang tersebar secara geografis atau mental untuk melakukan berbagai tugas. Komputasi terdistribusi memiliki beberapa karakteristik, keuntungan, kerugian, dan contoh aplikasi. Komputasi terdistribusi merupakan salah satu bidang ilmu komputer yang berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.