Jalan cepat atau race walks adalah salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik yang mengharuskan atlet untuk bergerak maju dengan melangkahkan kaki sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus. Jalan cepat berbeda dengan lari karena pada saat melakukan jalan cepat, posisi satu kaki harus selalu kontak dengan tanah. Artinya, kaki yang bergerak maju harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah.
Jalan cepat memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan stamina, membakar kalori, melancarkan peredaran darah, dan menguatkan otot-otot kaki. Selain itu, jalan cepat juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, dan obesitas.
Untuk melakukan jalan cepat dengan baik dan benar, ada beberapa teknik yang harus dikuasai oleh atlet. Teknik-teknik tersebut meliputi sikap badan, gerakan kaki, gerakan lengan, dan start. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing teknik tersebut:
Sikap Badan
Sikap badan yang baik saat melakukan jalan cepat adalah tegak. Badan tidak boleh condong ke depan atau ke belakang karena dapat mengganggu keseimbangan dan efisiensi gerakan. Kepala harus tetap lurus dan pandangan ke depan. Bahu harus rileks dan tidak terangkat. Pinggul harus stabil dan tidak bergoyang ke kanan atau ke kiri.
Gerakan Kaki
Gerakan kaki yang benar saat melakukan jalan cepat adalah meluruskan kaki bagian depan saat menyentuh tanah dan membengkokkan kaki bagian belakang saat mengayun. Kaki bagian depan harus menyentuh tanah dengan tumit terlebih dahulu, kemudian telapak kaki, dan terakhir ujung jari. Kaki bagian belakang harus mengayun dengan lutut ditekuk sedikit dan tumit diangkat.
Ada empat fase atau tahapan dalam gerakan kaki saat melakukan jalan cepat, yaitu:
- Fase tumpuan dua kaki: fase ini terjadi ketika dua kaki berpijak atau menjadi tumpuan secara bersamaan karena selesainya dorongan badan dan kaki serta tarikan. Pada fase ini, kontak dengan tanah tidak boleh terputus agar tidak dianggap berlari.
- Fase tarikan: fase ini terjadi ketika posisi kaki menarik ke belakang dalam. Pada fase ini, kaki bagian depan mulai menyentuh tanah dengan tumit sementara kaki bagian belakang masih mengayun dengan lutut ditekuk sedikit.
- Fase relaksasi: fase ini terjadi ketika posisi kaki bagian depan sudah menyentuh tanah sepenuhnya sementara posisi kaki bagian belakang sudah mencapai titik tertinggi ayunan. Pada fase ini, otot-otot kaki harus rileks agar tidak tegang dan lelah.
- Fase dorongan: fase ini terjadi ketika posisi kaki bagian depan mulai mendorong tubuh ke depan sementara posisi kaki bagian belakang mulai mengayun ke depan. Pada fase ini, dorongan harus kuat agar langkah menjadi lebih cepat.
Gerakan Lengan
Gerakan lengan yang baik saat melakukan jalan cepat adalah mengayunkan lengan secara berlawanan dengan langkah kaki. Lengan harus ditekuk 90 derajat di siku dan tidak boleh melebihi garis tengah tubuh. Ayunan lengan harus sejajar dengan arah gerakan tubuh dan tidak boleh melintang atau memutar. Tangan harus rileks dan tidak mengepal.
Start
Start yang digunakan dalam perlombaan jalan cepat adalah start berdiri. Start berdiri adalah start yang dilakukan tanpa menggunakan alat bantu seperti blok start. Start berdiri dilakukan dengan cara berdiri di belakang garis start dengan kedua kaki sejajar dan bersiap untuk melangkah. Start berdiri harus dilakukan sesuai aba-aba wasit.
Demikianlah penjelasan singkat tentang apa itu jalan cepat dan bagaimana tekniknya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang tertarik untuk mencoba olahraga ini atau sekadar menambah wawasan.