Apa itu Debitur dan Bagaimana Cara Menjadi Debitur yang Baik?

Apa itu Debitur dan Bagaimana Cara Menjadi Debitur yang Baik?

Posted on

Anda mungkin pernah mendengar istilah debitur dalam dunia perbankan atau keuangan. Tapi apakah Anda tahu apa arti dan fungsi debitur? Siapa saja yang bisa menjadi debitur? Dan bagaimana cara menjadi debitur yang baik?

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan semua hal yang perlu Anda ketahui tentang debitur. Mulai dari pengertian, jenis, syarat, hak dan kewajiban, hingga tips menjadi debitur yang baik.

Pengertian Debitur

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debitur adalah pihak yang mendapatkan fasilitas pinjaman dari lembaga keuangan. Atau dengan kata lain, debitur adalah pihak yang menerima kredit atau pinjaman.

Debitur biasanya meminjam uang dari lembaga keuangan seperti bank, koperasi, atau perusahaan pembiayaan untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk modal usaha, pembelian rumah, kendaraan, pendidikan, atau kebutuhan konsumtif lainnya.

Debitur berbeda dengan kreditor. Kreditor adalah pihak yang memberikan fasilitas pinjaman kepada debitur. Kreditor juga disebut sebagai pemberi kredit atau pihak yang memiliki piutang.

Jenis Debitur

Debitur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan beberapa kriteria. Berikut ini adalah beberapa jenis debitur yang umum dikenal:

Baca Juga:  Apa yang Dimaksud dengan Trias Politika?

Syarat Menjadi Debitur

Untuk menjadi debitur, Anda harus memenuhi beberapa syarat yang ditetapkan oleh lembaga keuangan pemberi pinjaman. Syarat-syarat tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan besarnya pinjaman yang Anda ajukan.

Namun secara umum, ada beberapa syarat dasar yang harus dipenuhi oleh calon debitur, yaitu:

Hak dan Kewajiban Debitur

Sebagai pihak yang mendapatkan fasilitas pinjaman dari lembaga keuangan, debitur memiliki hak dan kewajiban tertentu. Hak dan kewajiban tersebut diatur dalam perjanjian kredit antara debitur dan kreditor.

Berikut ini adalah beberapa hak dan kewajiban umum dari debitur:

  • Hak-hak debitur antara lain:
    • Mendapatkan informasi lengkap dan jelas tentang syarat-syarat pinjaman seperti bunga, biaya administrasi, denda keterlambatan, asuransi, dll.
    • Mendapatkan perlindungan hukum apabila terjadi sengketa atau masalah dalam pelaksanaan perjanjian kredit.
    • Mendapatkan perlakuan adil dan sopan dari pihak lembaga keuangan pemberi pinjaman.
    • Mendapatkan fasilitas restrukturisasi atau penundaan pembayaran apabila mengalami kesulitan keuangan akibat faktor-faktor di luar kendali seperti bencana alam, pandemi, dll.
  • Kewajiban-kewajiban debitur antara lain:
    • Membayar angsuran pinjaman tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
    • Menggunakan dana pinjaman sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
    • Menyampaikan laporan keuangan atau dokumen lainnya yang diminta oleh lembaga keuangan pemberi pinjaman secara berkala.
    • Memberitahukan kepada lembaga keuangan pemberi pinjaman apabila terjadi perubahan data diri atau kondisi usaha.
    • Menjaga dan merawat agunan atau jaminan pinjaman agar tidak rusak atau hilang.
Baca Juga:  Pameran Seni: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Tips Menjadi Debitur yang Baik

Menjadi debitur bukanlah hal yang mudah. Anda harus bertanggung jawab atas kewajiban-kewajiban Anda sebagai peminjam uang. Apabila Anda tidak bisa membayar angsuran pinjaman secara rutin dan tepat waktu, Anda bisa terkena sanksi seperti denda keterlambatan, penarikan agunan atau jaminan, penagihan paksa, bahkan pencatatan sebagai blacklist di BI Checking atau SLIK OJK.

Oleh karena itu, Anda harus berusaha menjadi debitur yang baik agar tidak mengalami masalah dalam mengelola hutang Anda. Berikut ini adalah beberapa tips menjadi debitur yang baik:

  • Pilihlah lembaga keuangan pemberi pinjaman yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan Anda memahami syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan pinjaman sebelum menandatangani perjanjian kredit.
  • Sesuaikan jumlah pinjaman dengan kemampuan Anda untuk membayar angsuran setiap bulannya. Jangan meminjam uang melebihi batas kemampuan Anda agar tidak terjerat hutang berkepanjangan.
  • Gunakanlah dana pinjaman untuk tujuan-tujuan produktif seperti modal usaha, investasi, pendidikan, dll. Hindari menggunakan dana pinjaman untuk tujuan-tujuan konsumtif seperti belanja barang mewah, liburan, dll.
  • Buatlah anggaran keuangan bulanan Anda secara rinci dan realistis. Sisihkan sebagian penghasilan Anda untuk membayar angsuran pinjaman setiap bulannya. Jika perlu, kurangi pengeluaran-pengeluaran tidak penting agar bisa menabung lebih banyak.
Pos Terkait: