Allah SWT menciptakan bumi dengan berbagai keadaan. Ada yang subur dan ada yang tandus. Bagi tanah yang subur, tumbuhan dapat hidup subur dan menghasilkan buah-buahan yang bermanfaat bagi manusia dan hewan. Sedangkan pada tanah yang tandus, tumbuhan sulit berkembang dan menghasilkan pangan yang cukup. Sehingga kita harus mengolah keadaan tanah agar dapat menghasilkan dengan berbagai cara.
Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan melestarikan hutan pada lahan kosong dan tandus. Kita harus berusaha membuat semua pohon tumbuh dengan baik dan tidak merusaknya dengan sembarangan. Hal ini sesuai dengan isi dari Al Quran yaitu surat Al Baqarah ayat 22:
“Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan menurunkan air (hujan) dari langit lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 22)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT telah memberikan kita nikmat yang besar dengan menciptakan bumi sebagai tempat tinggal kita. Dia juga telah memberikan kita air hujan yang dapat menyuburkan tanah dan menghasilkan buah-buahan yang bergizi. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain.
Melestarikan hutan pada lahan kosong dan tandus juga merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT. Karena Allah SWT telah memerintahkan kita untuk menjaga bumi sebagai amanah-Nya. Seperti dalam surat Al An’am ayat 165:
“Dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa darjat, untuk mengujimu tentang apa yang Dia berikan kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al An’am: 165)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT telah menjadikan kita sebagai khalifah di muka bumi, yaitu sebagai pemelihara dan pengurus bumi. Dia juga telah memberikan kita kemampuan dan kelebihan yang berbeda-beda untuk menguji kita apakah kita bersyukur atau tidak. Jika kita bersyukur dan menjaga bumi dengan baik, maka Allah SWT akan memberikan kita rahmat dan ampunan-Nya. Namun jika kita tidak bersyukur dan merusak bumi dengan buruk, maka Allah SWT akan memberikan kita siksa yang pedih.
Oleh karena itu, mari kita sadar akan tanggung jawab kita sebagai khalifah di muka bumi. Mari kita melestarikan hutan pada lahan kosong dan tandus sebagai salah satu cara untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menghindari dampak buruk seperti erosi tanah, banjir, kekeringan, dan pemanasan global. Mari kita ikuti perintah Allah SWT dan jauhi larangan-Nya agar kita mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.