Kurikulum adalah rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, isi, proses, dan penilaian hasil belajar. Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan, karena kurikulum menentukan arah dan kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum menjadi salah satu kegiatan yang harus dilakukan secara berkelanjutan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, guru, peserta didik, orang tua, masyarakat, dan dunia usaha. Pengembangan kurikulum bertujuan untuk meningkatkan relevansi, efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan.
Dalam pengembangan kurikulum, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah desain kurikulum. Desain kurikulum adalah susunan atau rancangan model kurikulum yang dirancang sesuai dengan visi dan misi satuan pendidikan yang dalam pengembangannya melalui proses validasi, implementasi dan evaluasi. Desain kurikulum menunjukkan bagaimana kurikulum disusun secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Lalu, apa yang menjadi acuan utama dalam pengembangan desain kurikulum? Menurut Sukiman, acuan utama dalam pengembangan desain kurikulum adalah model kurikulum. Model kurikulum adalah kerangka konseptual yang menggambarkan struktur dan komponen-komponen kurikulum serta hubungan antara komponen-komponen tersebut. Model kurikulum menjadi acuan utama karena model kurikulum memberikan gambaran tentang bagaimana konsep-konsep dasar kurikulum dijabarkan menjadi elemen-elemen operasional yang dapat diimplementasikan di satuan pendidikan.
Model kurikulum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu model preskriptif dan model deskriptif. Model preskriptif adalah model yang memberikan pedoman atau resep tentang bagaimana seharusnya menyusun dan mengimplementasikan kurikulum. Model preskriptif biasanya berasal dari pihak otoritatif, seperti pemerintah atau lembaga tertentu. Contoh model preskriptif adalah model Tyler, model Taba, model Hilda Taba, model Saylor-Gallagher-Alexander, dan model Kurtilas.
Model deskriptif adalah model yang menggambarkan atau menjelaskan bagaimana suatu kurikulum disusun dan diimplementasikan secara empiris di lapangan. Model deskriptif biasanya berasal dari hasil penelitian atau pengamatan terhadap praktik-praktik kurikuler yang ada di satuan pendidikan. Contoh model deskriptif adalah model Stenhouse, model Walker, model Skilbeck, dan model Reigeluth.
Dalam memilih model kurikulum sebagai acuan utama dalam pengembangan desain kurikulum, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu:
- Kesesuaian dengan tujuan dan sasaran kurikulum
- Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
- Kesesuaian dengan konteks satuan pendidikan
- Kesesuaian dengan sumber daya yang tersedia
- Kesesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Kesesuaian dengan tuntutan masyarakat dan dunia kerja
Dengan memilih model kurikulum yang sesuai, pengembangan desain kurikulum dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efektif. Desain kurikulum yang baik akan menghasilkan kurikulum yang berkualitas, yang dapat mendukung proses pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kompetensi dasar dan karakter peserta didik.
Kesimpulan
Pengembangan kurikulum adalah bagian penting dari pendidikan. Penggunaan model kurikulum menjadi acuan utama dalam pengembangan desain kurikulum. Model yang dipilih harus selaras dengan tujuan dan sasaran kurikulum, karakteristik peserta didik, konteks satuan pendidikan, sumber daya yang tersedia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan masyarakat dan dunia kerja. Dengan demikian, desain kurikulum dapat menghasilkan kurikulum yang relevan, efektif, efisien, dan akuntabel dalam mencapai tujuan pendidikan.