Lawan Kata dari Bersyukur Terhadap Nikmat Allah Adalah Kufur

Lawan Kata dari Bersyukur Terhadap Nikmat Allah Adalah Kufur

Posted on

Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang muslim adalah bersyukur. Bersyukur adalah mengucapkan hamdalah atau pujian kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Nikmat Allah tidak hanya berupa harta, kesehatan, atau kebahagiaan, tetapi juga berupa iman, Islam, dan akal. Semua itu adalah karunia Allah yang tidak ternilai harganya.

Bersyukur juga merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh ridha-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7:

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

Artinya: “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

Dari ayat ini, kita dapat mengetahui bahwa lawan kata dari bersyukur terhadap nikmat Allah adalah kufur. Kufur dalam konteks ini bukan berarti mengingkari keesaan Allah atau keluar dari agama Islam, tetapi berarti tidak mengakui atau menghargai nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Orang yang kufur terhadap nikmat Allah adalah orang yang tidak mengucapkan hamdalah, tidak bersyukur, tidak memanfaatkan nikmat Allah untuk kebaikan, atau bahkan menyalahgunakan nikmat Allah untuk kemaksiatan. Orang yang kufur terhadap nikmat Allah juga cenderung sombong, lalai, dan tidak peduli dengan sesama.

Baca Juga:  Bagaimana Six Sigma Meningkatkan Kualitas Produk dan Layanan Anda

Kufur terhadap nikmat Allah adalah perilaku yang sangat berbahaya dan harus dihindari oleh setiap muslim. Karena kufur terhadap nikmat Allah akan menimbulkan murka dan siksa dari Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat Saba’ ayat 17:

فَمَا ثَوَابُ مَنْ كَفَرَ بِرَبِّهٖۗ اِلَّا الْجَحِيْمُ

Artinya: “Maka apa balasan orang yang ingkar kepada Tuhannya? Tidak lain hanyalah neraka.”

Oleh karena itu, mari kita senantiasa bersyukur terhadap nikmat Allah yang tak terhingga. Kita harus mengucapkan hamdalah setiap saat, melakukan shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya sebagai bentuk rasa syukur kita. Kita juga harus memanfaatkan nikmat Allah untuk berbuat kebaikan, membantu sesama, dan menyebarkan dakwah. Kita juga harus menjauhi segala hal yang dapat mengurangi atau menghapus nikmat Allah dari kita, seperti dosa, maksiat, atau syirik.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur dan mendapatkan tambahan nikmat dari Allah SWT. Aamiin.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *