Bagaimana Ciri-Ciri Air Putih yang Aman Diminum?

Bagaimana Ciri-Ciri Air Putih yang Aman Diminum?

Posted on

Air putih adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi setiap hari. Air putih bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, mencegah dehidrasi, membantu sistem pencernaan, melindungi jaringan tubuh, hingga menjaga kesehatan tulang dan sendi. Namun, tidak semua air putih yang tersedia di lingkungan kita layak untuk diminum. Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan agar air putih yang kita konsumsi tidak menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.

Ciri-Ciri Air Putih yang Aman Diminum

Menurut WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa ciri-ciri air putih yang aman untuk diminum, yaitu:

  • Tidak berwarna. Air putih yang aman untuk diminum adalah air yang jernih dan tidak memiliki warna apapun. Air yang berwarna pekat atau keruh bisa menandakan adanya kontaminasi kuman, bakteri, atau bahan kimia berbahaya di dalamnya.
  • Tidak berbau. Air putih yang aman untuk diminum adalah air yang tidak memiliki bau apapun. Air yang berbau tidak sedap bisa menandakan adanya kontaminasi kuman, bakteri, atau bahan kimia berbahaya di dalamnya.
  • Tidak berasa. Air putih yang aman untuk diminum adalah air yang tawar dan tidak memiliki rasa apapun. Air yang berasa asin, manis, pahit, atau asam bisa menandakan adanya kontaminasi kuman, bakteri, atau bahan kimia berbahaya di dalamnya.
  • Tidak berada pada suhu tinggi. Air putih yang aman untuk diminum adalah air yang bersuhu sejuk sekitar 10 – 25 derajat Celsius. Air yang berada pada suhu tinggi bisa memicu pertumbuhan mikroorganisme berbahaya di dalamnya.
  • Bebas dari mikroorganisme berbahaya. Air putih yang aman untuk diminum adalah air yang tidak mengandung mikroorganisme berbahaya bagi kesehatan tubuh, seperti E. Coli dan Salmonella, yang bisa menyebabkan diare.
  • Bebas dari bahan kimia berbahaya. Air putih yang aman untuk diminum adalah air yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan tubuh, seperti arsenik, amonia, benzena, timbal, dan merkuri. Konsumsi air putih dengan kandungan bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, kerusakan ginjal, gangguan pada sistem reproduksi, serta gangguan perkembangan mental dan fisik.
  • Rentang pH antara 6.5 – 8.5. Air putih yang aman untuk diminum adalah air yang memiliki rentang pH antara 6.5 – 8.5. pH adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Air dengan pH di bawah 6.5 bisa menyebabkan korosi pada pipa dan peralatan rumah tangga. Air dengan pH di atas 8.5 bisa menyebabkan endapan pada pipa dan peralatan rumah tangga.
Baca Juga:  Gagasan Ide dan Pendapat yang Diambil dari Beberapa Sumber Disebut Kutipan

Cara Menjaga Kualitas Air Putih

Untuk menjaga kualitas air putih agar tetap aman untuk diminum, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, yaitu:

  • Memilih sumber air bersih. Sumber air bersih adalah sumber air yang bebas dari sumber pencemaran, seperti binatang yang membawa penyakit dan tempat perkembang biakan hewan atau bakteri seperti jentik-jentik.
  • Menyimpan air dengan baik. Air harus disimpan di tempat yang bersih, tertutup rapat, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Sinar matahari bisa memicu pertumbuhan mikroorganisme di dalam air.
  • Memasak air sebelum diminum. Memasak air sampai mendidih selama minimal 10 menit bisa membunuh mikroorganisme berbahaya di dalam air.
  • Menggunakan alat penyaring atau penjernih air. Alat penyaring atau penjernih air bisa membantu menghilangkan warna, bau, rasa, serta kandungan logam atau bahan kimia berbahaya di dalam air.
  • Menggunakan air minum dalam kemasan. Jika ingin menggunakan air minum dalam kemasan, pastikan air minum tersebut memiliki izin edar dari BPOM atau Dinas Perairan, masih tersegel dengan baik, kemasannya tidak rusak, dan disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Demikianlah ciri-ciri dan cara menjaga kualitas air putih agar tetap aman untuk diminum. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *