Mengapa Kita Dilarang Menyekutukan Allah? Ini Penjelasan Lengkapnya

Mengapa Kita Dilarang Menyekutukan Allah? Ini Penjelasan Lengkapnya

Posted on

Menyekutukan Allah adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Perbuatan ini disebut dengan syirik dan pelakunya adalah musyrik. Syirik berarti menyamakan sesuatu dengan sifat-sifat yang menjadi kekhususan Allah SWT. Misalnya, menyembah berhala, bintang, bulan, gunung, atau meminta sesuatu kepada yang tidak terlihat seperti orang yang telah meninggal.

Syirik sangat bertentangan dengan ilmu tauhid yang menegaskan ke-Esaan Allah SWT. Tauhid adalah mengesakan Allah dalam segala hal, baik dalam hal rububiyah (kekuasaan), uluhiyah (penyembahan), maupun asma wa sifat (nama dan sifat). Tauhid adalah dasar iman seorang Muslim dan merupakan syarat sahnya seluruh ibadah.

Lalu, mengapa kita dilarang menyekutukan Allah? Apa saja akibat dan bahaya dari perbuatan syirik? Bagaimana cara menghindari dan bertaubat dari perbuatan syirik? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Alasan Mengapa Kita Dilarang Menyekutukan Allah

Ada beberapa alasan mengapa kita dilarang menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya, yaitu:

  1. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (menyekutukan Allah). Ini adalah ancaman yang sangat serius dari Allah SWT bagi orang-orang yang berbuat syirik. Allah berfirman dalam Al-Quran:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48)

  1. Allah mengharamkan surga bagi orang-orang yang menyekutukan-Nya. Ini adalah hukuman yang sangat pedih bagi orang-orang yang berbuat syirik. Allah berfirman dalam Al-Quran:

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

Artinya: “Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al-Maidah: 72)

  1. Syirik adalah perbuatan yang paling dzalim. Ini adalah sifat yang sangat buruk bagi orang-orang yang berbuat syirik. Allah berfirman dalam Al-Quran:

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Artinya: “Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

  1. Syirik adalah perbuatan yang paling dibenci oleh Allah. Ini adalah sikap yang sangat negatif dari Allah terhadap orang-orang yang berbuat syirik. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أبغض الأعمال إلى الله أشرك به وهو خلق

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: ‘Amalan yang paling dibenci oleh Allah adalah menyekutukan-Nya padahal Dia-lah yang menciptakan.’” (HR. Bukhari no. 4275 dan Muslim no. 86)

  1. Syirik adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah. Ini adalah tindakan yang sangat tidak patuh kepada Allah dari orang-orang yang berbuat syirik. Allah berfirman dalam Al-Quran:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (QS. An-Nisa: 36)

Dari alasan-alasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa menyekutukan Allah adalah perbuatan yang sangat fatal dan merugikan bagi diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus menjauhi dan meninggalkan perbuatan syirik sebelum terlambat.

Baca Juga:  Bagaimana Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Sosial?

Cara Menghindari dan Bertaubat dari Perbuatan Syirik

Untuk menghindari dan bertaubat dari perbuatan syirik, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan, yaitu:

  1. Memperbanyak ilmu tentang tauhid. Ilmu tauhid adalah ilmu tentang ke-Esaan Allah SWT dan segala hal yang berkaitan dengan hak-hak-Nya sebagai Tuhan semesta alam. Dengan mempelajari ilmu tauhid, kita akan semakin mengenal dan mencintai Allah SWT serta semakin takut untuk menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain.
  2. Memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Ibadah adalah segala bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT dengan cara-cara yang telah ditentukan oleh-Nya melalui wahyu-Nya kepada Rasul-Nya SAW. Dengan memperbanyak ibadah, kita akan semakin merasakan kedekatan dan ketergantungan kita kepada Allah SWT serta semakin sadar bahwa hanya Dia-lah yang layak disembah dan dimintai pertolongan.
  3. Memperbanyak dzikir dan doa kepada Allah SWT. Dzikir adalah mengingat dan menyebut nama-nama atau sifat-sifat Allah SWT dengan lisan atau hati atau keduanya bersama-sama. Doa adalah memohon sesuatu kepada Allah SWT dengan penuh harap dan tawakkal kepada-Nya. Dengan memperbanyak dzikir dan doa, kita akan semakin merasakan kebesaran dan kebaikan Allah SWT serta semakin yakin bahwa hanya Dia-lah yang maha mendengar dan maha mengabulkan.
  4. Menjauhi segala bentuk kesyirikan. Kesyirikan adalah segala bentuk perbuatan atau perkataan atau keyakinan atau sikap atau niat atau tujuan atau akibat atau sebab atau sarana atau wasilah atau syafaat atau tawassul atau tabarruk atau istighatsah atau isti’anah atau isti’adzah atau istimta’ atau istihlal atau istihbab atau istihza’ atau istihdaf atau istihlak atau istihdaf.
  1. Bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Taubat adalah kembali kepada Allah SWT dengan meninggalkan dosa-dosa yang telah dilakukan dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Taubat juga harus disertai dengan memenuhi hak-hak Allah SWT dan hak-hak makhluk yang telah dilanggar. Dengan bertaubat, kita akan mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT serta kesempatan untuk memperbaiki diri.
Baca Juga:  Apa yang Menjadi Pertimbangan Ibu dan Bapak dalam Menentukan Kenaikan Kelas Selama Ini?

Demikianlah penjelasan tentang mengapa kita dilarang menyekutukan Allah dan bagaimana cara menghindari dan bertaubat dari perbuatan syirik. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang tauhid dan syirik. Aamiin.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *