Flywheel: Bagian yang Meneruskan Putaran dari Mesin kepada Ring Gear

Flywheel: Bagian yang Meneruskan Putaran dari Mesin kepada Ring Gear

Posted on

Salah satu komponen penting dalam sistem transmisi kendaraan bermotor adalah bagian yang meneruskan putaran dari mesin kepada ring gear, yaitu flywheel atau roda gila. Flywheel berfungsi sebagai penyimpan energi kinetik yang dihasilkan oleh mesin saat berputar. Flywheel juga berperan sebagai penyeimbang getaran yang timbul akibat perbedaan tekanan pada setiap langkah kerja mesin.

Flywheel terdiri dari dua bagian utama, yaitu plat dan cincin gigi. Plat adalah bagian yang menempel pada poros engkol mesin dan berputar bersamanya. Plat memiliki massa yang besar untuk menyimpan energi kinetik. Cincin gigi adalah bagian yang melingkari plat dan memiliki gigi-gigi yang dapat mengaitkan dengan starter motor saat proses penghidupan mesin.

Flywheel harus memiliki kekuatan dan ketahanan yang tinggi untuk menahan beban putaran dan gesekan yang terjadi. Flywheel juga harus memiliki keseimbangan yang baik untuk menghindari getaran berlebih yang dapat merusak mesin atau transmisi. Oleh karena itu, flywheel harus dirancang dan diproduksi dengan presisi dan akurasi yang tinggi.

Flywheel merupakan bagian yang meneruskan putaran dari mesin kepada ring gear, yaitu roda gigi besar yang terletak pada differential atau gardan. Ring gear berfungsi sebagai penghubung antara transmisi dan roda-roda penggerak. Ring gear juga berperan sebagai penurun putaran dan peningkat torsi yang dibutuhkan oleh roda-roda penggerak.

Baca Juga:  Apa Sajakah Kewenangan Bank Indonesia dalam Rangka Mengatur dan Mengawasi Bank?

Ring gear memiliki gigi-gigi yang dapat mengaitkan dengan pinion gear, yaitu roda gigi kecil yang terletak pada poros keluar transmisi. Pinion gear berfungsi sebagai pengubah arah putaran dari horizontal menjadi vertikal. Pinion gear juga berperan sebagai peningkat putaran dan penurun torsi yang dihasilkan oleh transmisi.

Ring gear dan pinion gear harus memiliki rasio perbandingan yang sesuai dengan karakteristik mesin dan kendaraan. Rasio perbandingan ini menentukan seberapa cepat atau lambat putaran dan torsi yang diteruskan ke roda-roda penggerak. Rasio perbandingan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan mesin bekerja terlalu berat dan boros bahan bakar. Rasio perbandingan yang terlalu rendah dapat menyebabkan mesin bekerja terlalu ringan dan kurang bertenaga.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *